MAJAPAHIT DAHA JENGGALA KADIRI MASA KINI

Alun-Alun Daha Dahulu pernah jadi Kantor Bupati Kediri, disini banyak ditemukan Benda Purbakala Patung Patung Dewa Leluhur Kerajaan Daha/Kadiri/Jenggala, Benda Purbakala dipindah ke Musium Gunung Kelotok 15 km dari Alun Alun Doho. 
Ada Sumur Peninggalan Majapahit yang cukup angker ditempat ini, Hari tertentu Ada Dewi Berpakaian Putih keluar dari Sumur, Tak jauh dari Sumur berdiri megah Hotel Bismo, di Alun Alun berdiri Patung Pahlawan Kemerdekaan Bismo. Seberang hotel ada Mal/Pusat Perbelanjaan Baru saja diresmikan, jadi Alun Alun sudah bukan Lapangan tapi seperti Taman saja,dimana Malam hari tempat berjualan serba ada dari sate Bekicot sampai Kambing. Barang pun serba ada dari jepit rambut sampai vidio game. 
Tapi Kesakralan masih menghantui tempat ini, banyak para Spiritualis Meditasi, Semedi ditempat ini mencari Wangsit. Disinilah tempat tinggal Brahmaraja XI bila berada di Kediri, yaitu di Hotel Bismo dimana Beliau masih dipanggil Sang Prabu. Hotel Bismo milik cucu Tan Koen Swie Pahlawan Budaya dan bukunya diakui sebagai ‘SEJARAH KOTA KADIRI” yang diakui baik masyarakat maupun Pemerintah Kota Kediri Jawa Timur, Buku itu dilarang dibaca diera Orde Baru 1966-2000’. Yang berisi Ramalan Sabdopalon. Pada 2003 disinilah dipusatkan Ngeruwat Kota Kediri oleh Hyang Bhatoro Agung Suryo Wilatikto, acara pertama kalinya sejak 500 tahun Keruntuhan Majapahit [berita terdahulu] di Kadiri banyak Kerabat Hyang Suryo, bahkan Leluhurnya disarekan di Gunung Kelotok. 
Peninggalan Sejarah Kota Kadiri sangat sesuai dengan Buku Tan Koen Swie karena bisa dilihat dengan mata telanjang bukan gaib, contoh Patung Totok Kerot/Durga yang di Kepruk Sunan Bonang kini berdiri Tegak dengan bahu kanan sempal/putus kena hantaman/Kepruk’an Sunan Bonang sang Wali yang anti Berhala/Musrik/Tohut/Patung. Desa Gedah yang dikutuk pun masih ada, Bahkan Pada Hari jadi Kota Kadiri 23-3-2002 ketika Brahmaraja XI lagi di Hotel Bismo ‘Ono Suworo Tanpo Rupo” suara tanpa ada Orang berbunyi “Nyang ngo Selomangleng” ber ulang-ulang. 
Akhirnya Brahmaraja XI yang biasa dipanggil Eyang Suryo pergi mengikuti suara tadi ke Selomangleng yaitu Guwa Pertapaan Dewi Kilisuci, ternyata sampai disana bertemu seorang Pertapa. ” lha, Kowe wis tak enteni ngger, ontong kupingmu apik iso nrimo wisik” Kamu sudah saya tunggu nak, untung telingamu bagus bisa mendengar suara niskala/gaib. 
Demikian Sabda Sang Pertapa, Singkat Cerita Eyang Suryo dipertemukan Prabu Airlangga, Mpu Bharadah, Prabu Joyoboyo, Dewi Kilisuci, Dewi Sekartaji, Panji Asmorobangun, Buto Lucoyo, Para sesari Pepunden sekeliling Gua Selomangleng Gunung Kelotok Kediri [Salinan tertulis, saat itu Buku Tan Koen Swie /Sejarah Kadiri belum diterbitkan] setelah rapat dengan Para Leluhur ini lalu Sang Pertapa memberikan Simbul Tanah Jawa, sepasang Keris Kembar Luk 13 [ada di Puri Gading] setelah pertemuan aneh ini Sang Pertapa berkata “Ngger, Duwe Deluwang karo potelot te? Aku arep nulis kanggo bukti kanggo Wong sing ora percoyo Gaib” Nak, Punya kertas sama alat tulis?, Saya mau nulis agar dapat dipakai bukti bagi orang yang tidak percaya Niskala, Eyang Suryo mengambil kertas di mobil PU AG 7000 NZ kebetulan ada kertas ber Kop Hotel SATELIT [Hyang Suryo Tinggal di Hotel Satelit bila di Surabaya] dan Balpoin, lalu diserahkan kepada Sang Pertapa, 
Lalu pertapa ini menuliskan tentang pertemuan dan siapa yang hadir, waktu itu memang sangat aneh tapi bagi Hyang Suryo biasa saja karena sudah sering bertemu alam lain cuman tidak berani cerita nanti dianggap bohong, kebetulan peristiwa ini Sang Pertapa mengerti membuat tulisan, Tulisannya Ejaan Zaman Belanda U pakai OE [tulisan Tan Koen Swie], Sang Pertapa bilang ini untuk bukti sudah bertemu dirinya. Hyang Suryo mancing bertanya ” Mbah Kowe iki sopo to?” lalu dijawab “Lhah kowe Lali yo biyen kan bareng waktu jenengmu Sokro, Lha aku Topo terus tetep ngene lha kowe kan nitis bolak balik” hyang Suryo ya pura-pura ngerti, “oo, Yo Mbah aku rodok lali, mosok Sokro, lha Sokro iku sopo Mbah” lagi coba mancing karena Orang Dahulu tidak sekolah/kuliah dan jujur dijawab ” iyo aku maeng kan jambal, yo wis sepurane Bhatoro Indro, pangkatmu luwih duwur” ini sedikit dialog yang diungkap ternyata belakangan ada yang bilang Sakra/Indra. Beliau Sang Pertapa memang Jujur/lugu karena jaman dulu tidak ada sekolah/Universitas, dan Karena Kemanungsan jadi mudah dipancing, kalau alam Roh sulit dipancing, Pertapa ini punya badan kasar, tapi bisa kumunikasi alam lain,jadi badan kasar panca indranya mudah diajak kumunikasi jujur. Jadi peristiwa aneh ini terjadi 23-3-2002 ternyata setahun kemudian 27-3-2003 Hyang Suryo meruwat Kota Kadiri, inipun baru diketahui setelah ditulisnya peristiwa aneh itu hari ini 19-9-2009. 
Kejadian Pertemuan justru Pura Majapahit Trowulan Lagi gawat di serbu dan diancam Bom Karyono dan sudah di tutup di larang kegiatan Hingga Hyang Suryo bisa keluyuran Sowan Leluhur. Karena di Trowulan ditutup itulah Hyang Suryo sering di Kediri atau di Surabaya kemudian Bali. Tulisan Sang Pertapa kini tertempel di Pusat Informasi Pura Ibu Majapahit sebagai bukti ilmiah, Ditambahkan 15-3 2002 Hyang Suryo dilantik sebagai Ketua IX Budaya Sepiritua Asli Nusantara untuk mengurusi Keluarga Mojopait Oleh Prof. DR. RM Wisnuwardhana Suryadiningrat di pendopo Agung Manunggale Kawula Lan Gusti Keraton Suryadiningrat Jogjakarta, kemudian diteruskan Wayangan di Alun Alun Suryodiningratan dengan Lakon ‘Turunnya Wahyu Mahkuto Ramo”, sepulang dari Jogja masih mampir di Solo Gelar Budaya 2002 di Mangkunegaran, kemudian ke Kadiri bertemu pertapa 23-3-2003. dan 27-3-2003 juga tidak sengaja diminta Meruwat kota Kediri jawa Timur.
Selanjutnya Gelar “Budaya Pemersatu Bangsa” di Bali hingga terwujut Pura Ibu Majapahit Jimbaran untuk Melinggihkan Leluhur agar bisa tetap di Odali, dan Odalan Baru dilaksanakan 9-9-’09 yang lalu dengan sukses, dan masih banyak informasi aneh tapi ditunjang bukti ilmiah, seperti Mahkota Mjapahit, nantikan informasi selanjutnya.***Lebih jauh dijelaskan bahwa Buku Tan Koen Swie / Sejarah Kota Kadiri baru didapat Awal 2009 dimana saat ada Pernikahan salah satu Cicit Tan Koen Swie Undangan Pernikahan dilampiri Sejarah Kadiri karangan Tan Koen Swie buku ini dikirim Pura Ibu awal 2009 setelah di Sah kan menjadi Buku Sejarah Kota Kediri, Juga Mangku GRP. Nokoprawiro membawa Copy Negarakertagama awal 2009 setelah Hyang Suryo meresmikan Candi Gajahmada di Kertosono yang dipugar Yayasan Negarakertagama, yang disebutkan oleh Ketua Yayasan Bpk. Harmoko penterjemahan belum selesai tuntas, sebagian Lontar ada yang terbakar. Ternyata setelah di cocok kan ada kemiripan Tokoh yang disebut dalam buku Tan Koen Swie tentang Buta Locaya. 
Soal nama Sokro ini pernah pada 1968 di Trowulan ketika Melepas Djaini Putra Bpk. Saguh Jurukunci Makam Pendopo Agung, bertemu seorang Pertapa dari Gunung Semeru yaitu Mbah Tjokro juga memangil Eyang Suryo Dik Sokro, ada 2X Orang memanggil Eyang Suryo Sokro/Sakra. Bakan sebuah Foto Kuna 1968 Eyang Suryo pakai Blangkon tercantum nama SOKRO menghormati Mbah/Rama/Eyang Tjokro/Cokro yang memanggil Sokro untuk Eyang Suryo.b Jadi selama ini yang menyebut Eyang Suryo dengan panggilan Sokro 2 Orang yaitu Eyang Semeru dan Eyang Kadiri.

PERANG PALESTINA ISRAEL

Berita TV tiap hari menyiarkan Tentang Relawan Indonesia yang di Tawan Israel dan dipulangkan, Menghiasi hampir tiap jam Berita negeri ini, Serta Demo membela Palestina dan mengutuk Israel, Sebuah Pemandangan yang Unik, dimana Indonesia sendiri Rakyat nya lebih kurang sama dengan Palestina, Dimana Penggusuran, Bencana, Kemelaratan sampai banyak Bayi kurang gizi bahkan di telantarkan Orang Tuanya dll, Yang Mana Orang justru tidak memikirkan Bangsa nya tapi lebih memikirkan Bangsa lain yang masih Keluarga Ibrahim dan tidak ada sangkut pautnya dengan Indonesia yang Trah Mongoloid. Bilamana Suatu keluarga ribut sebaiknya kita jangan ikut memihak salah satu, nanti bilamana mereka rukun kembali kan kita malu sendiri. kalau bisa kita merukunkan sesuai Adat kita yaitu Pancasila simbul Persatuan Dunia, Tapi apa dikata kita sudah Jadi Negara Islam jadi Demi Islam kita harus mengorbankan Bangsa sendiri yang lagi terpuruk untuk Gagah Gagahan sok membela Negara lain.Demi se Iman dan se Agama.

Koran hari inipun Memberitakan Indonesia ketinggalan dengan China 50 tahun, Inilah Akibat 1965-1966 di Tumpas nya Bung Karno Pendiri Negeri ini, Penggali Pancasila yang di Perdebatkan hari Lahirnya 1 juni yang lalu, Kita mundur sebentar melihat 1964 dimana Kejayaan Indonesia Bung Karno sangat akrab dengan China bahkan Foto nya bersama Mao Tje Tung Perdana mentri China menghiasi Majalah dan Koran waktu itu, Bung Karno membuat Poros jakarta-Peking-Pyong Yang, Menggagas The New Emerging Forces untuk Menyatukan Asia Afrika dan Amerika Latin, Waktu itu kita sederajat dengan China  dan sama sama memulai Start menuju kebesaran Negara yang menjadi Mercu Suar du Dunia, lha Sayangnya keburu di Tumpas oleh Islam hingga Jutaan pengikut Bung Karno pun dihabiskan dengan cap China komunis, Sekolah dan Tulisan China dilarang, juga Ajaran Bung Karno. seperti Marhaenisme dan Sukarnoisme bahkan nama Bung Karno mau dihapus dari Sejarah Islam.

China jalan terus, kita jadi Negara Islam terbesar di Dunia dengan menghancurkan selain Islam, TV setiap hari menyiarkan bukan memajukan Negara tapi menghancurkan Aliran sesat, Bangsa ini sibuk dengan Undang Undang / PNPS 1965 menumpas bangsa sendiri, Hingga tidak mengurusi Negara yang bebas aktif Zaman Bung Karno, Sibuk ngurus Agama Islam sampai ingin berjuang Perang dengan Israel ke Palestina dan masuk Pusaran Perang Saudara Zaman Samson dan Delilah padahal kini sudah Zaman Google dan maju, malah kita mndur ke Zaman Jahilliyah, Dan China yang di cap Islam Komunis tidak ber Tuhan menyalip pesat hingga kita ketinggalan 50 tahun, Padahal dulu Start nya bareng dan kita lebih maju, Kita punya Minyak, Gas Alam, Besi, Mas, Perak, Tembaga dll, Negara kita yang Besar serta Strategis di Dunia, Tapi kini jadi Negara Terpuruk Export nya Budak, Korupsi merajalela sampai ada Orang teriak “Aku Bangga jadi Anak PKI” ketika ditanya kenapa Bangga dijawab “Tunjukkan Mentri PKI yang Korupsi di Era Bung Karno” tak ada yang bisa menjawab bahkan Tepuk Tangan Para Mahasiswa dan Penduduk Negeri ini melihat si Anak PKI yang kini jadi Anggota Dewan Perwakilan rakyat Pusat negeri ini.

Inilah keanehan Negeri yang menurut Versi Metro TV disebut Negeri BEDEBAH sejak Islam menguasai Negeri ini, Sandiwara baik bidang Hukum, Agama, Ekonomi, Pajak dan apapun menggila, Orang selalu bersumpah menyebut Demi Allah tapi bertentangan dengan prakteknya, Agama dibesarkan tapi Kekerasan gambarannya Dan kini kita lihat lagi Betapa Munafiq nya Bangsa ini, tidak berkaca pada diri sendiri, sok Hebat padahal jadi bahan tertawaan Dunia, kata nya Pancasila tapi bertentangan dengan Pancasila, Ya inilah Indonesia yang Dahulu pernah menjadi Negara Nasional Pertama di Dunia Zaman majapahit kini jadi Negara Biadab Jahilliyah Arab 1000 tahun yang lalu, hingga Koran mengatakan ketinggalan dengan China 50 tahun, Bahkan dulu pernah koran juga menulis kita ketinggalan dengan Jepang 800 tahun, Padahal Jepang 1945 di BOM ATOM, kita Merdeka lha dalam kurun waktu tak lama kita malah ketinggalan, inilah sebab 1965-1966 Jutaan Orang di Tumpas Islam dan Bung Karno yang Hebat di Jatuhkan dan kita sekarag sibuk Menumpas Kafir dan Sesat serta Haram, mengawasi Turunan Orang Briliant dengan cap “Bahaya laten PKI'” dan Perpecahan yang di Dengungkan saling menyesat kan hingga Bangsa ini jadi Tolol dan Dungu. 

[Team Pengamat Politik Universitas Marhaen yang didirikan Bung Karno 1963]

DAJJAL DAN KIAMAT BESAR

Menuju Nusantara Jaya ( Maju, Mandiri dan Kreatif )
DAJJAL (memakai riwayat dari Islam karena lebih ditakuti) Makna Dajjal adalah banyak berdusta dan menipu. Seperti mengajak berbuat kerusuhan, main hakin sendiri, memprovokasi tapi pengecut lari duluan bila sudah kisruh, membuat massa menjadi goblok, kemplo, kempuel dan bodoh seakan-akan dengan teriak Takbir terus merusak itu dilindungi Alloh..Allah atau Tuhan dan lain-lain banyak terjadi peristiwanya…semoga anda tidak salah satunya dari dajjal atas nama Arab dan Islam yang menyebut bahasa Allah…atau Alloh. Siapa pun yang banyak berdusta dan menipu, ada pengikutnya ataupun tidak, maka dia adalah Dajjal. Demikianlah yang diistilahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mereka. Beliau menjelaskan hal ini dalam banyak hadits seperti yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam dua tempat (no. 3340 dalam Kitabul Manaqib dan no. 6588 dalam Kitab Al-Fitan) dan Muslim rahimahullahu dalam dua tempat (no. 8 dalam Muqaddimah dan no. 5205 dalam Kitab Al-Fitan Wa Asyrathis Sa’ah) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

“Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga dua kelompok besar saling berperang dan banyak terbunuh di antara dua kelompok tersebut, yang seruan mereka adalah satu. Dan hingga dibangkitkannya para Dajjal lagi pendusta hampir 30 orang, semuanya mengaku bahwa dirinya Rasulullah, dicabutnya ilmu, banyak terjadi gempa, zaman berdekatan, fitnah menjadi muncul, banyak terjadi pembunuhan, berlimpah ruahnya harta di tengah kalian sehingga para pemilik harta bingung terhadap orang yang akan menerima shadaqahnya. Sampai dia berusaha menawarkannya kepada seseorang namun orang tersebut berkata: ‘Saya tidak membutuhkannya’; orang berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan. Ketika seseorang lewat pada sebuah kuburan dia berkata: ‘Aduhai jika saya berada di sana’; terbitnya matahari dari sebelah barat dan apabila terbit dari sebelah barat di saat orang-orang melihatnya, mereka beriman seluruhnya (maka itulah waktu yang tidak bermanfaat keimanan bagi setiap orang yang sebelumnya dia tidak beriman atau dia tidak berbuat kebaikan dengan keimanannya).”







Dari keterangan di atas jelaslah bahwa kata Dajjal sering dipakai untuk menamai seseorang yang banyak berdusta dan banyak menipu umat. Para dedengkot kesesatan yang memproklamirkan diri sebagai nabi setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah para Dajjal. Dan bila disebutkan Dajjal secara mutlak (tanpa keterangan tambahan, red.) maka tidak ada yang tergambar dalam benak setiap orang melainkan Ad-Dajjal Al-Akbar (yang terbesar), yang akan muncul di akhir zaman sebagai tanda dekatnya hari kiamat dengan sifat-sifat yang sudah jelas sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dajjal sebagai Tanda Hari Kiamat
Munculnya Dajjal merupakan salah satu tanda hari kiamat kubra (tanda-tanda yang besar). Artinya, tanda-tanda yang muncul mendekati hari kiamat dan bukan tanda yang biasa terjadi. Seperti munculnya Dajjal, turunnya ‘Isa, munculnya Ya’juj dan Ma’juj, serta terbitnya matahari dari sebelah barat. (Lihat At-Tadzkirah karya Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu hal. 264, Fathul Bari 13/485, dan Ikmal Mu’allim Syarah Shahih Muslim, 1/70)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitakan akan munculnya Dajjal di dalam banyak hadits. Di antaranya yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim rahimahullahu (no. 5228) dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu:

ذَكَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالَ ذَاتَ غَدَاةٍ فَخَفَّضَ فِيْهِ وَرَفَّعَ حَتَّى ظَنَنَّاهُ فِي طَائِفَةِ النَّخْلِ فَلَمَّا رُحْنَا إِلَيْهِ عَرَفَ ذَلِكَ فِيْنَا. فَقَالَ: مَا شَأْنُكُمْ؟ قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ ذَكَرْتَ الدَّجَّالَ غَدَاةً فَخَفَّضْتَ فِيْهِ وَرَفَّعْتَ حَتَّى ظَنَنَّاهُ فِي طَائِفَةِ النَّخْلِ. فَقَالَ: غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَيْكُمْ، إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيْكُمْ فَأَنَا حَجِيْجُهُ دُوْنَكُمْ، وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيْكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيْجُ نَفْسِهِ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkisah tentang Dajjal pada pagi hari dan beliau mengangkat dan merendahkan suaranya seakan-akan kami menyangka dia (Dajjal) berada di sebagian pohon korma. Lalu kami berpaling dari sisi Rasulullah. Kemudian kami kembali kepada beliau dan beliau mengetahui hal ini, lalu beliau berkata: ‘Ada apa dengan kalian?’ Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, engkau bercerita tentang Dajjal pada pagi hari dan engkau mengangkat serta merendahkan suara, sehingga kami menyangka bahwa dia berada di antara pepohonan korma.’ Rasulullah lantas bersabda: ‘Bukan Dajjal yang aku khawatirkan atas kalian. Dan jika dia keluar dan aku berada di tengah kalian maka akulah yang akan menyelesaikan urusannya. Dan jika dia keluar dan aku tidak berada di tengah kalian, maka setiap orang menyelesaikan urusannya masing-masing”.

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah rahimahullahu dalam Kitabul Fitan (no. 4045) dari Hudzaifah bin Usaid Abu Suraihah radhiyallahu ‘anhu:
كُنَّا قُعُوْدًا نَتَحَدَّثُ فِي ظِلِّ غُرْفَةٍ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْنَا السَّاعَةَ فَارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَنْ تَكُوْنَ – أَوْ لَنْ تَقُوْمَ – السَّاعَةُ حَتَّى يَكُوْنَ قَبْلَهَا عَشْرُ آيَاتٍ طُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَخُرُوْجُ الدَّابَّةِ وَخُرُوْجُ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَالدَّجَّالُ وَعِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَالدُّخَانُ وَثَلاَثَةُ خُسُوْفٍ خَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ تَخْرُجُ نَارٌ مِنْ الْيَمَنِ مِنْ قَعْرِ عَدَنٍ تَسُوْقُ النَّاسَ إِلَى الْمَحْشَرِ
“Kami sedang duduk-duduk berbincang di bayang-bayang salah satu kamar Rasulullah. Kami berbincang tentang hari kiamat, dan suara kami pun menjadi meninggi. Lalu beliau bersabda: ‘Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga muncul sepuluh tanda; yaitu terbitnya matahari dari sebelah barat, munculnya Dajjal, munculnya asap, keluarnya binatang, munculnya Ya’juj dan Ma’juj, turunnya Isa putra Maryam, dan tiga khusuf (terbenam ke dalam bumi), satu di timur, satu di barat dan satu di Jazirah Arab, dan api yang keluar dari arah Yaman dari dataran terendah ‘Adn yang menggiring manusia ke tempat mahsyar’.”

Berita tentang munculnya Dajjal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang wajib diimani dengan sifat-sifat yang telah disebutkan dengan terang dan jelas yang tidak butuh penakwilan apapun,
Sifat-sifat dan Bentuk Fisiknya
1. Seorang pemuda yang berambut keriting dan kusut masai.
Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ طَافِئَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ
“Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting rambutnya, hilang cahaya matanya, seakan-akan aku menyerupakannya dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan.” (HR. Muslim: 2937)
Dalam riwayat lain: “Rambutnya kusut.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
إِنَّ مِنْ بَعْدِكُمُ الْكَذَّابَ الْمُضِلَّ وَإِنَّ رَأْسَهُ مِنْ بَعْدِهِ حُبُكٌ حُبُكٌ حُبُكٌ -ثَلاَثَ مَرَّاتٍ- وَإِنَّهُ سَيَقُوْلُ: أَنَا رَبُّكُمْ؛ فَمَنْ قَالَ: لَسْتَ رَبَّنَا لَكِنَّ رَبَّنَا اللهُ عَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْهِ أَنَبْنَا نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّكَ؛ لَمْ يَكُنْ لَهُ عَلَيْهِ سُلْطَانٌ
“Nanti akan ada pendusta yang menyesatkan, rambut di belakangnya hubukun (keriting seperti terjalin/dipintal) –beliau ucapkan tiga kali–. Dia akan berkata: ‘Aku adalah Rabb kalian’. Barangsiapa yang berkata: ‘Engkau bukan Rabb kami. Rabb kami adalah Allah, kepada-Nyalah kami bertawakal dan kepada-Nyalah kami kembali. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatanmu’, niscaya Dajjal tak mampu mengalahkannya.” (Ash-Shahihah no. 2808)

Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: “Hadits ini merupakan dalil yang tegas bahwa Dajjal akbar (terbesar) adalah manusia yang punya kepala dan rambut. Bukan sesuatu yang maknawi atau kiasan dari kerusakan, sebagaimana ucapan orang-orang yang lemah imannya….” (Silsilah Ahadits Shahihah, 6/2, pada penjelasan hadits no. 2808)

2. Matanya
Dia adalah seorang yang buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidaklah demikian. Masalah ini diriwayatkan dalam hadits yang mutawatir, diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh orang sahabat. Di antaranya:
– Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma:

قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: إِنِّي أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ، لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنْ سَأَقُوْلُ لَكُمْ فِيْهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ، تَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
Rasulullah berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: “Aku memperingatkan kalian darinya, tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya. Ketahuilah dia itu buta sebelah, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim no. 2930)

– Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
إِنَّ الْمَسِيْحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ عَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ
“Sesungguhnya Dajjal buta matanya yang kanan, matanya seperti anggur yang menonjol.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2932)

– Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ حَدِيْثًا عَنْ الدَّجَّالِ مَا حَدَّثَ بِهِ نَبِيٌّ قَوْمَهُ؛ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّهُ يَجِيْءُ مَعَهُ بِمِثَالِ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُوْلُ إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ النَّارُ وَإِنِّي أُنْذِرُكُمْ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ نُوْحٌ قَوْمَهُ
“Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh seorang nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka, aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh ‘alaihissalam memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936)

Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
هُوَ أَعْوَرُ هِجَانٌ كَأَنَّ رَأْسَهُ أَصَلَةٌ، أَشْبَهُ رِجَالِكُمْ بِهِ عَبْدُ الْعُزَّى بْنُ قَطَنٍ فَإِمَّا هَلَكَ الْهُلَّكُ فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
“Dajjal matanya buta sebelah, kulitnya putih.” (Dalam satu riwayat): “Kulitnya putih seperti keledai putih. Kepalanya kecil dan banyak gerak, mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Jika ada orang-orang yang binasa (mengikuti fitnahnya), ketahuilah Rabb kalian tidaklah buta sebelah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: Sanadnya shahih menurut syarat Muslim, Ash-Shahihah, no. 1193)
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: “Hadits ini menunjukkan Dajjal akbar adalah manusia yang mempunyai sifat seperti manusia. Apalagi Rasulullah menyerupakannya dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan, seorang shahabat. Hadits ini satu dari sekian banyak dalil yang membatilkan takwil sebagian orang yang menyatakan Dajjal bukanlah sosok fisik, tapi rumuz (simbol) kemajuan Eropa berikut kemegahan serta fitnahnya. (Yang haq) Dajjal adalah manusia, fitnahnya lebih besar dari fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak hadits.” (Ash-Shahihah, 3/191)

3.Tulisan di antara Kedua Matanya
Tertulis di antara kedua matanya ك ف ر yang bisa dibaca oleh mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Dia buta, pendusta. Ketahuilah dia buta, adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal :ك ف ر -yakni: kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
Dari ‘Umar bin Tsabit Al-Anshari rahimahullah, beliau mendapatkan berita dari sebagian shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya pada suatu hari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata memperingatkan manusia dari Dajjal:

إِنَّهُ مَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ مَنْ كَرِهَ عَمَلَهُ أَوْ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ
“Sesungguhnya tertulis di antara dua matanya ك ف ر, akan bisa membacanya orang yang membenci amalannya -atau akan membacanya semua mukmin.” (HR. Muslim)

Dalam satu riwayat dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu:
يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ
“Akan bisa membacanya semua mukmin yang bisa menulis ataupun tidak.” (HR. Muslim, 2934/105)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu berkata: “Yang benar dan ini adalah ucapan para ulama muhaqqiqin: Tulisan (yang ada di antara kedua mata Dajjal, -pen.) adalah hakiki adanya sesuai dzahirnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan sebagai tanda di antara sekian tanda kekufuran, kedustaan, dan kebatilannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala tampakkan kepada seluruh mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala sembunyikan (tanda tersebut) dari orang yang diinginkan kesesatannya dan terkena fitnahnya.” (Syarh Muslim, 9/294)

Pengikut Dajjal
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُوْدِ أَصْبَهَانَ سَبْعُوْنَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ
“Akan mengikuti Dajjal dari kaum Yahudi Ashbahan (sebuah kota di Iran) 70.000 orang, (tanda) mereka memakai thayalisah (sejenis kain yang dipakai di pundak).” (HR. Muslim no. 2944)

Pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang jahat. Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
دَخَلَ عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَبْكِي، فَقَالَ لِي: مَا يُبْكِيْكِ؟ قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَكَرْتُ الدَّجَّالَ فَبَكَيْتُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ وَأَنَا حَيٌّ كَفَيْتُكُمُوْهُ، وَإِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ بَعْدِي فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّهُ يَخْرُجُ فِي يَهُوْدِيَّةِ أَصْبَهَانَ حَتَّى يَأْتِيَ الْمَدِيْنَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ، فَيَخْرُجَ إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا
“Rasulullah masuk ke kamarku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau berkata kepadaku: ‘Apa yang membuatmu menangis?’ Aku menjawab: ‘Saya mengingat perkara Dajjal maka aku pun menangis.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Jika dia keluar sedang aku masih berada di antara kalian niscaya aku akan mencukupi (melindungi) kalian. Jika dia keluar setelah aku mati maka ketahuilah Rabb kalian tidak buta sebelah. Dajjal keluar bersama orang-orang Yahudi Ashbahan hingga datang ke Madinah dan berhenti di salah satu sudut Madinah. Madinah ketika itu memiliki tujuh pintu, setiap celahnya ada dua malaikat yang berjaga. Maka keluarlah orang-orang jahat dari Madinah mendatangi Dajjal ….” (HR. Ahmad, Abdullah bin Ahmad, Ibnu Hibban. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: Sanadnya shahih)

Dalam sebuah hadits disebutkan juga bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah pasukan Khawarij.
يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ حَتَّى خَرَجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ
“Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca Al-Qur`an tapi tidak melewati tenggorokan mereka. Setiap kali keluar sekelompok mereka, maka akan tertumpas sehingga muncul Dajjal di tengah-tengah mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 174, lihat Ash-Shahihah no. 2455)

Macam-macam Fitnahnya
Fitnah yang dilakukan Dajjal banyak sekali, di antaranya:

1. Bersamanya ada surganya dan nerakanya.
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعْرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
“Dajjal cacat matanya yang kiri1, keriting rambutnya, bersamanya surga dan nerakanya. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR. Muslim, no. 2934)

2. Membunuh satu jiwa kemudian menghidupkannya kembali.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ فَيَقُوْلُ لَهُ: أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيْثَهُ. فَيَقُوْلُ الدَّجَّالُ: أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ أَحْيَيْتُهُ أَتَشُكُّوْنَ فِي اْلأَمْرِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: لاَ. قَالَ: فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيْهِ…
“Keluarlah pada hari itu seorang yang terbaik atau di antara orang terbaik. Dia berkata: ‘Aku bersaksi engkau adalah Dajjal yang telah disampaikan kepada kami oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Dajjal berkata (kepada pengikutnya): ‘Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia dan aku hidupkan kembali apakah kalian masih ragu kepadaku?’ Mereka berkata: ‘Tidak.’ Maka Dajjal membunuhnya dan menghidupkannya kembali….” (HR. Muslim no. 2938)

3. Menggergaji seseorang kemudian membangkitkannya kembali. (HR. Muslim, 2938/113)
Diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim rahimahullahu dari sahabat Abu Sai’d Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu (no. 2938) berkata:
حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا حَدِيْثًا طَوِيْلاً عَنِ الدَّجَّالِ فَكَانَ فِيْمَا حَدَّثَنَا قَالَ: يَأْتِي وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْهِ أَنْ يَدْخُلَ نِقَابَ الْمَدِيْنَةِ فَيَنْتَهِي إِلَى بَعْضِ السِّبَاخِ الَّتِي تَلِي الْمَدِيْنَةَ فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ فَيَقُوْلُ لَهُ: أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيْثَهُ. فَيَقُوْلُ الدَّجَّالُ: أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ أَحْيَيْتُهُ أَتَشُكُّوْنَ فِي اْلأَمْرِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: لاَ. قَالَ: فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيْهِ فَيَقُوْلُ حِيْنَ يُحْيِيْهِ: وَاللهِ مَا كُنْتُ فِيْكَ قَطُّ أَشَدَّ بَصِيْرَةً مِنِّي اْلآنَ. قَالَ: فَيُرِيْدُ الدَّجَّالُ أَنْ يَقْتُلَهُ فَلاَ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami sebuah hadits yang panjang tentang Dajjal pada suatu hari. Di antara apa yang beliau sampaikan adalah: “Dajjal datang dan dia diharamkan untuk masuk ke kota Madinah, maka dia berakhir di daerah yang tanahnya bergaram yang berada di sekitar Madinah. Maka keluarlah kepadanya seorang yang paling baik dan dia berkata: ‘Aku bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang telah diceritakan oleh Rasulullah.’ Lalu Dajjal berkata (kepada pengikutnya): ‘Bagaimana jika aku membunuh orang ini kemudian menghidupkannya, apakah kalian masih tetap ragu tentang urusanku?’ Mereka berkata: ‘Tidak.’ Dia pun membunuhnya kemudian menghidupkannya. Orang yang baik itu berkata setelah dihidupkan: ‘Demi Allah, aku semakin yakin tentang dirimu.’ Rasulullah berkata: ‘Lalu Dajjal ingin membunuhnya lagi namun dia tidak sanggup melakukannya’.”

4. Memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah hujan.
Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ وَيَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ
“…Dia datang kepada satu kaum mendakwahi mereka. Merekapun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937)
Adapun kaum yang tidak beriman dan tidak menerima dakwah Dajjal, tidak ada sedikit harta pun tersisa pada mereka.

5. Akan diikuti perbendaharaan harta.
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
وَيَمُرُّ بِالْخَرِبَةِ فَيَقُوْلُ لَهَا: أَخْرِجِي كُنُوْزَكِ. فَتَتْبَعُهُ كُنُوْزُهَا كَيَعَاسِيْبِ النَّحْلِ
“…Dia mendatangi reruntuhan dan berkata: ‘Keluarkanlah perbendaharaanmu.’ Maka keluarlah perbendaharaannya mengikuti Dajjal seperti sekelompok lebah.” (HR. Muslim no. 2937)

6. Bersamanya air, sungai, dan gunung roti, api, dan air.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنَّهُ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ وَنَهْرٌ وَمَاءٌ وَجَبَلُ خُبْزٍ وَإِنَّ جَنَّتَهُ نَارٌ وَنَارَهُ جَنَّةٌ
“…Sesungguhnya bersama dia ada surga dan nerakanya, sungai dan air, serta gunung roti. Sesungguhnya surganya Dajjal adalah neraka dan nerakanya Dajjal adalah surga.” (HR. Ahmad. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Masihid Dajjal)

Dari ‘Uqbah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang Dajjal:
إِنَّ الدَّجَّالَ يَخْرُجُ وَإِنَّ مَعَهُ مَاءً وَنَارًا فَأَمَّا الَّذِي يَرَاهُ النَّاسُ مَاءً فَنَارٌ تُحْرِقُ وَأَمَّا الَّذِي يَرَاهُ النَّاسُ نَارًا فَمَاءٌ بَارِدٌ عَذْبٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الَّذِي يَرَاهُ نَارًا فَإِنَّهُ مَاءٌ عَذْبٌ طَيِّبٌ
“Sungguh Dajjal akan keluar dan bersamanya ada air dan api. Apa yang dilihat manusia air sebenarnya adalah api yang membakar. Apa yang dilihat manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang segar. Barangsiapa di antara kalian yang mendapatinya hendaknya memilih yang dilihatnya api, karena itu adalah air segar yang baik.” (HR. Muslim no. 2935)

Dajjal adalah dari Bani Adam, Bukan Lambang Kejahatan dan Kerusakan
Termasuk benarnya keimanan seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya yaitu mengimani bahwa Dajjal adalah dari Bani Adam, dan bukan sebuah lambang kejahatan dan lambang khurafat, seperti yang telah dikatakan oleh Muhammad Abduh dalam kitab tafsirnya Al-Manar (3/317), lalu diikuti oleh Abu ‘Ubayyah yang mengatakan bahwa Dajjal adalah sebuah lambang dari kejahatan dan bukan salah seorang Bani Adam. (Asyrathus Sa’ah, hal. 316)

Penakwilan ini termasuk sikap memalingkan makna lahiriah (tekstual) nash-nash.
Asal Dajjal dari Bani Adam telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak hadits. Dari penjelasan nash tersebut tidaklah masuk akal bila dimaknakan kepada sebuah lambang. Coba perhatikan hadits di bawah ini yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu (no. 6484) dan Al-Imam Muslim rahimahullahu (no. 246) dari sahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma:
ذَكَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بَيْنَ ظَهْرَانَيِ النَّاسِ الْمَسِيْحَ الدَّجَّالَ، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَيْسَ بِأَعْوَرَ أَلاَ إِنَّ الْمَسِيْحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ عَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ. قَالَ: وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَرَانِي اللَّيْلَةَ فِي الْمَنَامِ عِنْدَ الْكَعْبَةِ فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ كَأَحْسَنِ مَا تَرَى مِنْ أُدْمِ الرِّجَالِ تَضْرِبُ لِمَّتُهُ بَيْنَ مَنْكِبَيْهِ، رَجِلُ الشَّعْرِ يَقْطُرُ رَأْسُهُ مَاءً، وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ رَجُلَيْنِ وَهُوَ بَيْنَهُمَا يَطُوْفُ بِالْبَيْتِ فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ فَقَالُوا: الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ. وَرَأَيْتُ وَرَاءَهُ رَجُلاً جَعْدًا قَطَطًا أَعْوَرَ عَيْنِ الْيُمْنَى كَأَشْبَهِ مَنْ رَأَيْتُ مِنْ النَّاسِ بِابْنِ قَطَنٍ، وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ رَجُلَيْنِ يَطُوْفُ بِالْبَيْتِ. فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ قَالُوا: هَذَا الْمَسِيْحُ الدَّجَّالُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan pada suatu hari di tengah keramaian tentang Al-Masih Ad-Dajjal. Beliau berkata: “Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah, dan ketahuilah Al-Masih Ad-Dajjal adalah buta mata sebelah kanannya, seperti buah anggur yang menonjol.” Ibnu ‘Umar berkata: “Rasulullah bersabda: ‘Diperlihatkan dalam mimpiku pada suatu malam ketika aku berada di Ka’bah, kemunculan secara tiba-tiba seseorang dari Bani Adam yang terlihat sangat bagus, berkulit sawo matang dari Bani Adam, rambutnya tersisir di antara kedua pundaknya, dalam keadaan meletakkan kedua tangannya di atas dua pundak dua lelaki dan dia melaksanakan thawaf di antara keduanya aku berkata: ‘Siapa ini?’ Mereka berkata: ‘Al-Masih bin Maryam.’ Dan aku melihat di belakangnya ada seseorang yang sangat keriting rambutnya dan buta matanya sebelah kanan dan serupa dengan Ibnu Qathan. Dia meletakkan tangannya di atas pundak dua laki-laki dan thawaf di Ka’bah. Lalu aku berkata: ‘Siapa ini?’ Mereka menjawab: ‘Ini adalah Al-Masih Ad-Dajjal’.”

Kenapa Tidak Disebutkan Dajjal Di dalam Al-Qur`an dengan Jelas Sebagaimana dalam Hadits-hadits?
Mungkin orang-orang akan bertanya kenapa tidak disebutkan di dalam Al-Qur`an dengan jelas tentang Dajjal sebagaimana disebutkan di dalam hadits-hadits? Padahal perkara Dajjal tidaklah jauh lebih besar dari perkara Ya’juj dan Ma’juj, sementara urusan Ya’juj dan Ma’juj disebutkan di dalam Al-Qur`an?
Telah disebutkan alasannya oleh para ulama dalam banyak pendapat. Di antaranya:

1. Penyebutan Dajjal di dalam Al-Qur`an termasuk dalam kandungan ayat:
هَلْ يَنْظُرُوْنَ إِلاَّ أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلاَئِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيْمَانِهَا خَيْرًا قُلِ انْتَظِرُوا إِنَّا مُنْتَظِرُوْنَ
“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Rabbmu atau kedatangan beberapa ayat Rabbmu. Pada hari datangnya ayat dari Rabbmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu, sesungguhnya kamipun menunggu (pula)’.” (Al-An’am: 158)

Yang dimaksud dengan ‘tanda-tanda Rabbmu’ dalam ayat ini adalah munculnya Dajjal, terbitnya matahari dari sebelah barat, dan munculnya daabbah (binatang). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan di dalam sebuah sabdanya:
ثَلاَثَةٌ إِذَا خَرَجْنَ لَمْ يَنْفَعْ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ: الدَّجَّالُ وَالدَّابَّةُ وَطُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا
“Tiga hal apabila telah muncul (terjadi) maka tiada bermanfaat lagi sebuah keimanan bagi seorang jiwa yang belum beriman (sebelumnya): Dajjal, daabbah, dan terbitnya matahari dari arah barat.”

2. Al-Qur`an menyebutkan akan turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihissalam dan dialah yang akan membunuh Dajjal. Maka dengan menyebutkan Masihil Huda (Nabi ‘Isa ‘alaihissalam) sudah cukup dari penyebutan Masihidh Dhalal (Dajjal). Dan kebiasaan orang Arab adalah mencukupkan diri dengan menyebutkan salah satu yang berlawanan.
3. Bahwa munculnya Dajjal disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam firman-Nya:
لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ
“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Al-Mu`min: 57)

Yang dimaksud kata “manusia” di dalam ayat ini adalah Dajjal. Dalam istilah kaidah bahasa termasuk dalam bab penyebutan secara umum sedangkan yang dimaksud adalah khusus, yaitu Dajjal. Abu ‘Aliyah berkata: “Artinya lebih besar dari penciptaan Dajjal yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi.” (Tafsir Al-Qurthubi, 15/325)

Dan Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu berkata: “Ini, kalau memang benar, adalah sebaik-baik jawaban. Dan ini termasuk perkara-perkara yang ditugaskan kepada Rasul-Nya untuk dijelaskan. Dan ilmunya ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Fathul Bari, 13/92)

4. Al-Qur`an tidak menyebutkan Dajjal sebagai bentuk penghinaan terhadapnya. Di mana dia menobatkan dirinya sebagai Tuhan, padahal dia adalah manusia. Tentu sikapnya ini menafikan kemahaagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kemahasempurnaan-Nya serta kesucian-Nya dari sifat-sifat kekurangan. Oleh karena itu, urusan Dajjal di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah sangat hina dan kecil untuk disebutkan.
Jika demikian, mengapa tentang Fir’aun yang mengaku sebagai Tuhan disebutkan di dalam Al-Qur`an? Jawabannya adalah: “Perkara Fir’aun telah selesai dan habis masanya, dan disebutkan sebagai peringatan bagi manusia. Adapun urusan Dajjal, akan muncul di akhir zaman sebagai ujian bagi manusia.”
Dan terkadang, sesuatu itu tidak disebutkan karena jelas dan nyata perkaranya.

Inilah beberapa pendapat dari jawaban dan alasan ulama tentang mengapa tidak disebutkan permasalahan Dajjal di dalam Al-Qur`an. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu wajar bila muncul, karenanya Ibnu Hajar rahimahullahu menjelaskan: “Pertanyaan tentang tidak disebutkannya Dajjal di dalam Al-Qur`an akan terus muncul. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan perkara Ya`juj dan Ma`juj, sementara fitnah mereka sama dengan fitnahnya Dajjal.” (Fathul Bari, 13/91-92)
Pengarang kitab Asyrathus Sa’ah menguatkan pendapat yang pertama yaitu Dajjal telah disebutkan di dalam Al-Qur`an sebagaimana kandungan ayat dalam surat Al-An’am di atas secara global, dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diamanatkan untuk menjelaskannya (secara rinci). (Asyrathus Sa’ah, hal. 333)

Kiat-Kiat Terhindar dari Fitnah Dajjal

Sebagaimana dalam pembahasan di atas sangat jelas bahwa fitnah Dajjal amat sangat berat dan besar sehingga tidaklah heran jika Dajjal memiliki banyak pengikut. Dan pengikut Dajjal yang terbanyak adalah dari kalangan Yahudi, orang ajam (orang-orang non Arab), bangsa Turki, orang-orang A’rabi (orang Badui yang dikuasai kejahilan), dan kaum wanita. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti sabda beliau:

يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُوْدِ أَصْبَهَانَ سَبْعُوْنَ أَلْفًا عَلَيْهِمُ الطَّيَالِسَةُ
“Yang akan mengikuti Dajjal adalah Yahudi Ashbahan dan 70.000 dari mereka memakai pakaian yang tebal dan bergaris.” (HR. Muslim no. 5237 dari sahabat Anas radhiyallahu ‘anhu)
Dalam riwayat Al-Imam Ahmad rahimahullahu no. 11290 disebutkan: “70.000 dari mereka memakai mahkota.”

Begitu juga dari kaum ‘ajam, telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat Al-Bukhari (no. 3323) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Adapun bangsa Turki disebutkan oleh Ibnu Katsir rahimahullahu: “Yang nampak, wallahu ‘alam, yang dimaksud dengan orang-orang Turki adalah para pembela Dajjal.” (An-Nihayah 1/117)
Tentang keadaan orang-orang Badui sebagai pengikut Dajjal terbanyak disebabkan kejahilan menguasai mereka, sebagaimana dalam riwayat Muslim rahimahullahu dari sahabat Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu.
Adapun kebanyakan pengikut mereka dari kaum wanita karena keadaan mereka lebih jelek dari kaum Badui, karena cepatnya mereka terpengaruh dan mereka dikuasai kejahilan, sebagaimana dalam riwayat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad rahimahullahu dan dishahihkan sanadnya oleh Ahmad Syakir rahimahullahu.

Kalaulah demikian besar fitnahnya dan banyak yang mengikutinya, maka sudah barang tentu kita harus berusaha menyelamatkan diri dari fitnahnya. Dan inilah beberapa kiat untuk menyelamatkan diri dari fitnah-fitnah Dajjal.

Pertama: Berpegang teguh dengan Islam dan bersenjatakan iman serta mengetahui nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sifat-sifat-Nya yang mulia yang tidak ada seorangpun menyamai-Nya dalam masalah ini. Diketahui bahwa Dajjal adalah manusia biasa yang makan dan minum, dan Maha Suci Allah dari hal itu. Dajjal buta sebelah sementara Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak demikian. Dan tidak ada seorang pun bisa melihat Allah Subhanahu wa Ta’ala sampai mati, sementara Dajjal dilihat ketika keluarnya baik oleh orang-orang kafir atau mukmin.

Kedua: Berlindung dari fitnah Dajjal, terlebih ketika shalat sebagaimana yang banyak diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketiga: Membaca sepuluh ayat dari surat Al-Kahfi baik awal ataupun akhirnya di hadapan Dajjal, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Keempat: Lari dari Dajjal dan mencari tempat perlindungan, seperti kota Makkah dan Madinah. Karena keduanya adalah tempat yang tidak akan dimasuki oleh Dajjal, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim dari sahabat ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu di dalam kitab Shahih Al-Jami’us Shagir (5/303 no. 6177).
Wallahu alam…dipakai untuk yang merasa dan bahasa dan sejarah dari ajaran Arab kalau bangsa ini sudah mengarab maka ini artikel yang tepat untuk waspada musuh dalam selimut sendiri.


PATUNG ITU FOTO LELUHUR

  

Suatu kejadian peristiwa yang terjadi di Trowulan sebagai pusat Kerajaan Majapahit yang akhirnya dikenal sebagai kawitan Pusat leluhur Majapahit yang adat dan budayanya lestari di Bali  (BIARPUN DIKLAIM HINDU YANG MUNCUL DAN BARU DI SAHKAN TAHUN 1961 ini terbukti didalam lontar-lontar  serta kitab-kitab masa Majapahit dan sebelumnya tidak ditemukannya istilah Hindu ataupun yang berbau Hindu India)  jadi oleh para sentananya baik yang masih memegang adat dan budaya leluhur sesuai dengan bunyi lontar “SIRA MPU KUTURAN INGARAN MPU RAJAKRETHA MAHYUNTA ANGGAWE PARAHYANGAN SANE KAGAWA WIT MAJAPAHIT KAUNGGAHAN RING BALI KABEH” Jadi untuk adat Majapahit dan pemahaman tentang adat dan budaya Majapahit bisa dilihat di Bali  prakteknya dan masyarakat Jawa yang keJawan atau Kejawen yang melaksanakan adat-adat dan mempraktekan budaya Majapahit (didalam kitab Negarakertagama belum dikenal istilah Hindu  yang baru diberi label/titel agama pada tahun 1961 tapi Majapahit Kasyaiwan dan Kasogatan atau dikenal Siwa Buda ritual keleluhur) tetapi untuk lebih mendetail penjelasan dari PUSAT INFORMASI MAJAPAHIT TROWULAN di Pura Majapahit Trowulan utara Kolam segaran Jl. Brawijaya Dara Jingga 13-16 tembus Sabda Palon no 06 yang memberikan kasunyatan pada kawula diseluruh Nusantara terutama kawula di Trowulan, bahwa PURA MAJAPAHIT TROWULAN itu melestarikan adat dan budaya leluhur Majapahit bukan agama yang dimport semua. Bahkan untuk di Trowulan sebagian besar masyarakatnya tidak mengerti dan menghargai adat dan budaya leluhur Majapahit. Seperti kasus di desa Temon hanya karena provokasi sang ketua yang mengerti adat dan budaya akhirnya membawa massa menjadi bodoh (Jahilliyah) dan masyarakat Trowulan tidak mengerti dengan filosofi budaya leluhur bahkan PURA MAJAPAHIT TROWULAN di larang berkegiatan dan ritual dalam bentuk apapun berdasarkan SKB dan perda kabupaten  Mojokerto tanpa alasan yang jelas dan tidak berdasar aneh tapi nyata.

Ketakutan para Dajjal kembalinya jati diri bangsa Nusantara. Untuk itu sentana (keturunan Majapahit di Trowulan), ingin memberikan penjelasan tentang ini dan siap untuk membuka mata hati dan mata batin bagi yang tidak kenal budaya Majapahit (Kejawen) dan kawula di Trowulan yang ingin tahu tentang adat dan budaya Majapahit.

Adalah Raden Hari Susanto, Raden Rahmat Arif Safi`i (Arik), Raden Khusaini, Raden Jawahir  (Ketju) , Raden Ayu Siti (Nyonya Ghofir), RM.Atarif (Umbar) yang sangat getol ingin memberikan pengetahuan ini supaya sebagian masyarakat Trowulan dan sekitarnya paham dan mengerti budaya dan filosofinya di Pura Majapahit Pusat Trowulan supaya tidak antipati dengan budayanya sendiri yang bukan import sehingga paham budaya sendiri dan tidak “ngepruki” peninggalan leluhurnya

  1. PATUNG ITU FOTO LELUHUR, pada masa Majapahit dahulu foto itu belum ada. Mr. Kodak belum lahir mister Handycam belum muncul. Jadi untuk mengabadikan leluhur maka dibuatlah foto yang terbuat dari batu yang dipahat berbentuk manusia yang disebut patung, juga dari tanah liat dan keramik yang cara pembuatan ilmunya dari Cina karena memang leluhur Majapahit itu memang manusia dan ini terbukti masyarakat Trowulan pada umumnya adalah pematung yang handal. Dan bukti lagi untuk sebagian orang Islam di Trowulan sangat tidak tahu dengan Patung atau Arca yang dipakai sentana (keturunan Majapahit) adalah Pratima atau patung peninggalan leluhur, bahkan ada yang menganggap patung itu berhala atau musyrik, padahal patung itu adalah foto leluhur pada jaman itu karena foto belum ditemukan.
  2. Sebenarnya tidak ada pebedaan antara Islam yang dianut sebagian masyarakat di Trowulan dengan adat budaya Majapahit (Kejawen). Kalau orang Islam di Trowulan meninggal otomatis dibuatkan makam dan diberi tanda berupa batu nisan (maesan atau patok kuburan), dan setiap hari jum`at legi disekar dengan kembang yang di adat Arab memang tidak mengenal budaya “nyekar”. Jadi budaya nyekar adalah budaya asli Majapahit seperti yang dilakukan oleh Nurhidayati cucunya Mbah Ali yang berbakti pada leluhurnya pada setiap Jum`at legi  selalu nyekar ke makam leluhurnya dan  ke makam Troloyo, juga semua memakai budaya Kejawen. Makanya apabila ada orang Islam yang nyekar kekuburan disebut Islam Majapahit atau Islam kejawen maksudnya adalah orang Islam yang masih memakai adat Majapahit atau Kejawen adat asli yang tidak diimport, kenapa anti dengan Majapahit atau Pura Majapahit pimpinan Hyang Suryo seperti Karyono CS ?????. Juga adat lainnya seperti Tingkepan, bayi mudun lemah, ruwatan, metik pari nang sawah karena memakai cok bakal dan lain-lain yang dulu masih banyak disaksikan sekarang hampir atau sudah musnah karena sudah berganti dengan adat Arab yang tidak kenal Tingkepan, nyekar dan cok bakal serta lainnya. Itulah pemahaman ajaran Arab memberangus adat kejawen padahal sebagian masyrakat Trowulan masih memakai adat tersebut, ini realita nyata dan kasunyatan.
  3. Dan apabila untuk keturunan Majapahit leluhurnya meninggal itu dibakar atau diaben atau dikremasi atau dimokswakan akhirnya abunya dilarung ke Luat atau ke Sungai dan rohnya dibuatkan Kuburan atau rumah yang disebut Candi dan diberi “tetenger” atau tanda berupa patung atau foto yang juga direliefkan (hiasan dinding Candi). Jadi Candi adalah minangka tempat  atau makam leluhur yang pada hari Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon, nyekar leluhurnya adalah ke Candi .Contoh  Pura Majapahit Trowulan adalah tempat leluhur Majapahit di Candikan jadi tidak ada hubungannya dengan agama.
Inilah sedikit penjelasan dari kami tentang Pura Majapahit Trowulan dan kegiatannya tidak ada yang dirahasiakan. Untuk dipahami bagi yang tidak mengenal budaya Majapahit dan dilestarikan untuk generasi Nusantara sebagai jati diri bangsa terlihat dari luhurnya “tingginya” budaya bangsa itu sendiri. (R.Sisworo Gautama)


    RAJA MAJAPAHIT HIDUP 4 GENERASI

    Malam itu tidaklah begitu dingin (Soma Paing Kulawu 8-02-2010), udara berhembus sepoi-sepoi menerpa wajah seakan-akan membelai menina-bobokan yang masih sadar dengan keadaan, angin itu juga ingin menyampaikan satu informasi yang aneh namun sungguh nyata. Di Pura Ibu Majapahit setelah tiga hari  kedatangan Guruh Sukarno Putra, calon pemimpin Negeri masa depan yang berideologi Pancasila adalah bungsu salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia yakni Bung Karno yang berjuang bersama Pahlawan lainnya untuk mengangkat martabat bangsa ini hingga mempunyai jati-diri yang sekarang sudah mulai musnah karena pemaksaan isme yang diimport dan pemonopolian agama yang berkuasa memberi “cap” lainnya kafir dan sesat serta memberi julukan kaum musyrikin untuk mengimbangi kaum muslimin sesuai hukum alam. Hingga detik ini mereka masih memberi “titel sampul D” contohnya di daerah Blitar sendiri, tempat kelahiran Bung Karno banyak masyarakat dulu ditumpas karena tidak ke Mesjid  dan  tidak memeluk Islam dengan tuduhan Komunis atau PKI. (1965-1966 berlanjut hingga detik ini). Inilah sejarah kelam bangsa ini yang di Arabisasi dengan isme Islamnya. dan ini terbukti adat-adat dan budaya Nusantara yang berbau animisme dan dinamisme serta multiisme ditumpas karena untuk menguasai Negeri yang subur makmur. Dan sekarang para penumpas disebut Pahlawan Alloh.


    Mata sudah mulai mengantuk, di Pendopo Puro / Keraton Ibu Mojopahit terlihat beberapa orang yang sibuk bercengkrama sambil berjaga (mekemit) yang memang menjadi tugasnya sebagai “Prajurit Keraton” serta “Abdi Dalem Keraton”. Terdengar nyanyian alam berpadu dengan suara merdunya mahkluk Tuhan bernama Putih, Blontang, Iyeng dan lainnya yang mengonggong menemani para penjaga menunjukkan hubungan tanpa batas antar sesama mahkluk hidup.

    Tiba-tiba dari arah pintu gerbang Ganesha terdengar sapa seseorang dengan salam yang aneh tapi sudah biasa didengar “OM SWASTYASTU”. Para penjaga menjawab salam tersebut dan mempersilahkan masuk tamu yang berjumlah dua orang yang masih muda berusia sekitar 30-an tahun . Setelah berbasa-basi sebentar akhirnya kedua orang itu duduk bersila didepan Candi Ibu Majapahit. Dengan dupa yang baru dinyalakan berdo`alah mereka dihadapan leluhur Majapahit. Entah berapa lama akhirnya selesailah ritual yang dijalaninya yakni menghaturkan bakti dihadapan leluhur. Selanjutnya terlihat mereka melangkah di depan Pagoda atau meru dan melakukan ritual yang sama hingga berakhir serta melanjutkan ke bawah Klenteng atau Gedong Pratima di mana Pusaka-pusaka Majapahit “dijejerkan”.

    Setelah beberapa lama, akhirnya mereka kembali ke Pendopo dan menemui seseorang sekaligus bertanya,” Kami mohon untuk “dilukat”, kata mereka hampir berbarengan. Terdengar sahutan dari bibir seorang  laki-laki yang berambut gondrong, gimbal dan  berbadan kurus,” Wah tiyang niki bukan orang yang bisa membersihkan diri seseorang, namun hanya membantu dan belajar melayani, seharusnya Anda sendirilah yang berinisiatif untuk melukat segala kekotoran diri”, ujarnya sambil semyum simpul ramah. Dan tanpa banyak kata diambillah tirta ditempatkan dalam sangku dan dicampur kembang untuk prosesi acara mandi kembang. Terlihat kedua orang itu mengigil kedinginan dan merinding seperti merasakan sesuatu tatkala mantra terucap dari bibir yang sering dipanggil Panditha (mangku) tanpa diimpikan katanya, karena ini murni keinginan umat yang meresmikan menjadi Panditha. Apalagi orang tersebut mengaku tidak tahu apa-apa tapi sangat toleran dalam berkepribadian.

    “Bolehkah saya bertanya”, kata anak muda itu yang agak berkulit kuning langsat dengan ramahnya menandakan punya tata kerama yang lumayan, kontras dengan temannya yang berkulit gelap agak sedikit “slengekan”.

    Pemangku itu menjawab, “Silahkan !”.
    “Apakah orang dalam foto yang memegang keris Nogo Sosro itu adalah Hyang Suryo Wilatikta“, begitu tanya anak muda itu langsung untuk mencari tahu dari rasa penasarannya.
    Dengan sedikit menerapkan penerawangannya si Pemangku mengeryitkan dahinya untuk menganalisa keadaan yang sudah diprediksinya sekaligus mengantisipasi untuk apa orang ini bertanya seperti itu, karena seorang Ratu Satriyo Paningit itu tidak sembarang orang tahu. Karena Raja Majapahit Masa Kini ini sungguh sangat aneh, merakyat dan “TER”, yakni TER Besar dan TER kecil.

    “Dalam foto itu di samping yang memegang keris Nogo Sosro memakai udeng merah adalah “Kompyang atau buyut”  saya”, katanya lagi sambil berapi-api dan ingin jawaban yang pasti.

    Si Pemangku balik bertanya biarpun sudah tahu akan tamunya ini,” Siapa nama Andika ini !”.
    “Pekenalkan nama titiyang I Gusti Ngurah Agung Juliartawan saking Puri Anyar Tegal Badung Denpasar”, jawabnya sambil memjabat seakan memohon untuk mendapat jawaban yang pasti.

    “Mungkin Andika salah orang”, jawab sipemangku dengan cepat. “Tidak salah titiyang pernah melihat Beliau sewaktu masih kecil, wajahnya masih sama dan beliau dulu mengendarai mobil pickup”, cerocosnya untuk dapatkan kepastian.

    Akhirnya karena ilmiahnya memang benar dan anak ini tidak membahayakan menurutnya maka si Pemangku inipun berkata,”Benar, itulah Hyang Brahmaraja XI Beliau sekarang sesuai tata-titi tata kerama seharusnya di panggil Hyang Wilatikta Brahmaraja XI bukan Hyang Suryo lagi. Saya ilmiahkan begini, nama kecil biasa dipanggil, tetapi aturan setelah di Abhiseka lain cara memanggilnya sesuai adat Majapahit yang adi luhung pada umumnya sudah banyak ditinggalkan karena sudah mengenal langsung Tuhan”, jawabnya dengan sambil terus memandang mata anak muda itu seakan membaca pikirannya.

    Akhirnya Mas Ngurah Agung bercerita panjang lebar tentang kompangnya yang juga kakek buyutnya. “Titiyang niki kan punya Haji atau Aji atau Bapak, nah Aji tiyang niki punya Aji yang disebut Kakek atau Pekak, Kakek niki punya Aji dan beliau sudah “meraga sukma” dan sampun dilinggihkan. Nah ini buyut tyang yang berfoto dengan Hyang Brahmaraja disebelah kanan Beliau”, katanya memastikan.

    Akhirnya terjawab sudah pertanyaan selama ini bahwa Raja Abhiseka Majapahit Masa Kini hidup dalam empat generasi. Mengapa beliau berusia panjang dan sehat ?. Karena mengikuti Hukum Tuhan, Hormatilah kedua orang tuamu dan leluhurmu supaya diberi usia yang panjang dan sehat. Ini adalah Hukum Tuhan dalam “Tens Comandemen of God” yang diajarkan Musa AS dalam perjalanan Hidupnya. dan sebagian besar penduduk Cina dengan leluhurnya.

    Pagi harinya setelah dikonfirmasi sama Hyang Brahmaraja XI memang benar adnya itu orang bernama Anak Agung Ngurah Sodara dan Beliau juga yang menyelamatkannya dari kudeta saudaranya sampai berdirinya Pura Majapahit Tegal yang pernah dicemarkan namanya oleh AA Manik Danendra S.H dalam berita di Bali Post 7-01-2010 yang sangat memalukan keluarga Puri Tegal dan Puri Anyar. Makanya si Ngurah Agung ini lama tidak pernah tangkil atau sowan ke Pura Tegal, dan Ngurah ini juga bercerita PELINGGIH yang terbakar dan pas odalan Banten diorat-arit sebelum dipuput, dan mungkin diselamatkan oleh leluhurnya supaya tidak terkontaminasi racun dari Manik Danendra ini yang mengaku Raja Pura Gunung Srawet Banyuwangi dengan menyingkirkan tuan rumahnya sekaligus menerapkan Adigang, Adigung lan Adiguna (baca beritanya disini)

    PURA/KERATON IBU KAWITAN MAJAPAHIT

    Bila ingin mengetahui sejarah dan perkembangan Pura Ibu Majapahit ada baiknya mengetahui lebih mendetail yang akan tertuang dalam tatanan dan fungsi dari;

    • Bangunan Palinggih untuk yang menjaga Pura/Keraton sekaligus tempat ber-Stana Dang Hyang Penjaga Nusantara berada di bawah pohon asam/punyan celagi. Disinilah yang pertama kalinya pemedek/umat meminta ijin masuk secara Sekala-Niskala untuk dapat mulai memasuki Pura/Keraton Ibu Majapahit.
    • Setelah itu memasuki Pintu Gerbang yang bernama Candi Wijaya Kusuma disambut oleh Arca Ganesha yang beratnya melebihi ukurannya dan setelah ketemu Simbol Surya Majapahit ada tempat Tirta penglukatan awal/ Pembersihan diri bilamana diluar mendapatkan hal-hal yang tidak menyenangkan. Nah dengan Tirta ini diharapkan diri menjadi bersih dari hal-hal yang tidak bagus.
    • Setelah berjalan beberapa langkah, terlihatlah Candi Siwa menjulang tinggi ke angkasa dan didepan Candi Ada tempat Tirta pembasuh dan disambut oleh Patih Gajah Mada yang masih muda menghunus keris memberikan semangat untuk generasi muda supaya mendapatkan kembali jiwa nasionalismenya dengan sebutan Bhayangkara Mada diatas prasasti KEBANGKITAN SIWA BUDHA yang ditanda-tangani oleh Raja Abhiseka Majapahit Masa Kini dan Raja Majapahit Bali Masa Kini atau Sentana Anglurah Bali (cocok untuk berdo`a tokoh muda pejuang Negara dan yang ingin bersemangat melanjutkan hidup serta kehidupan).
    • Didepan Candi Siwa Inilah semua persembahan seperti banten dan Pejati dihaturkan kepada beliau. Didepan Candi Siwa ini Anda-Anda semua boleh menumpahkan uneg-uneg, meluapkan emosi kerauhan dan mengharapkan beliau tedun untuk mebaos atau memberi petunjuk dan berdo`a memohon kerahayuan. Setelah uneg-uneg dalam diri kosong, jiwa sudah tenang barulah kaki menapak memasuki Candi Budha atau memasuki Klenteng/Gedong Pratima/Gedong Kimsin yang berstana Ratu Majapahit Nusantara, dengan catatan mematuhi Peraturan yang terpampang di depan tangga sebelah kanan.
    • Gedong Pratima/Klenteng ini satu-satunya yang bisa dimasuki hanya untuk berdoa dan menancapkan hio/dupa dengan persembahan yang tidak mengandung nyawa atau vegetarian. Jadi didalam Gedong ini atau Klenteng hanya untuk berdo`a sampai jam 22.00 WITA (10 MALAM) kecuali Purnama dan Tilem serta Hari besar lainnya setelah itu Anda dipersilahkan turun. Filosofinya Anda akan mendapatkan pengetahuan berisi adalah kosong, Kosong adalah berisi. Jadi memasuki Klenteng kosongkan pemikiran Anda, Kosongkan supaya terisi nantinya. Untuk meditasi dan lain sebagainya silahkan dibawah ada tempat yang tersedia. Naik melalui tangga ibarat menjalani kebaikan perlu naik ketingkatan-tingkatan yang lebih tinggi. Turun disarankan ambillah tangga yang berbeda. Dibawah Klenteng terdapat Ruangan untuk menyimpan pusaka Majapahit atau museum dan untuk umum serta masuk Gratis lagi
    • Di Sebelah Gedong Pratima terdapat Bangunan Pelinggih menjulang tinggi dan tertinggi satu-satunya di Nusantara dan yang masih bisa diupacarai bernama Meru Tumpang sebelas atau Pagoda. Bangunan ini pernah diutarakan oleh Raja Banten melalui telepon supaya jangan sembarangan dimasuki. Padahal sang Raja ini belum tahu langsung atau datang ke Bali. Disini disimbolkan Pagoda diangkat oleh Kura-Kura, juga terdapat berstananya Dewa Bumi. Banyak filosofi yang bisa diambil berdo`a dan berfilosofi cerdas untuk mengejar ketinggalan Globalisasi.
    • Disebelah Pagoda terdapat bangunan segi delapan bernama Candi Avalokitesvara dan disebelah Candi Ciwa (Candi Majapahit) terdapat Candi Ibu Gayatri yang dalam kitab Negara Kerthagama baru sedang dibangun. Dan Candi Gayatri terdapat didaerah Tulung-Agung Jawa Timur masuk kawasan Keraton Majapahit Jenggala, tetapi keadaannya sudah parah dirusak oleh Santri Demak pimpinan R.Patah dan Sunan-sunan. Sehingga Candi ini di Pindahkan ke dalam Keraton Ibu Majapahit Bali.
    • Bangunan berbentuk Pendopo ini dalam bahasa Nagarinya disebut AN tempat berkumpulnya para ksatrya Majapahit disamping itu juga nyejerang Pusaka-Pusaka Majapahit. Disini aktivitas sangat ramai, ada yang berkonsultasi masalah sepritual, bisnis, meditasi, ramal-meramal, ruwatan, semua aktivitas tanpa batas disini. Juga terdapat Tempat menginap orang-orang suci atau tamu Agung bernama KWAN dibelakang Pagoda atau meru tumpang sebelas. Dan Pusat Informasi (TING) tentang perjuangan dari Hyang Batara Agung Sri Wilatikta Brahmaraja XI, Narendra Utama berjuang untuk Nusantara. Ada juga bale gong dan Kulkul. Ini adalah kebanggaan dan ciri khas Majapahit, Kawula semuanya terangkat harkat dan martabat serta punya jadi diri sebagai bangsa. Dan semua umat tanpa melihat SARA berhak datang dan berdo`a di kawitan Nusantara. Didepan leluhur semua sama tanpa melihat status (kasta) dan wangsa (keturunan) dan agamanya yang masih import semua serta.berlandaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Atau disebut PURA PANCASILA. Inilah Gambaran Candi Siwa Budha Majapahit pemersatu. Untuk Kawitan Purusha Jawa Bali Stananya Prabu Airlangga (Raka Halu Sri Lokesvara Darmawangsa Airlangga Nanta Wikrama Tungga Dewa) terdapat di PURA MAJAPAHIT GWK masuk desa Ungasan (+/- 2 km dari Pura Ibu Majapahit) wilayah Kuta Selatan Kabupaten Badung Propinsi Bali.
    • Pintu Gerbang Ganesha adalah untuk mendapatkan kepandaian. Jadi tidak lagi “di Sirna Ilangkan di Kertaning Bumi”. Selanjutnya ada juga bangunan khusus membuang penyakit.
    • Itulah sedikit gambaran tentang Keraton Ibu Majapahit dan perkembangannya diabad-21 MASA KINI

    MAJAPAHIT NUSANTARA MASA KINI

    Nuswantara atau Nusantara yang sedang berkembang sekarang ini sudah diprediksi limaratus tahun yang lalu oleh para leluhur negeri ini yakni sejak Majapahit disirnakan sejarahnya hingga menjadi “Sirna ilang kertaning Bumi”. Padahal Majapahit itu masih ada.
    Pada masanya Nusantara Majapahit dikenal dengan Gemah Ripah loh Jinawi hingga sebagian generasi rakyat Indonesia melupakannya, kalau memang semua sejarah itu tidak ada, berarti tidak ada sejarah menyatukan Nusantara hingga membuat makmur Rakyatnya yang sama-sama berotonom baik khusus maupun otonom lainnya.

    Sejarah ini berawal dari penyerangan Demak entah itu bukti atau tidak, Majapahit runtuh diawali dari R.Patah menyerang Majapahit Trowulan hanya diawali dari Trowulan dibantu oleh para wali atau sunan ini tertuang di Babad Kadiri ditulis oleh Mpu Tan Khoen Swie dan diakui sebagai sejarahnya kota Kediri. Didalam babad ditulis bagaimana Majapahit Trowulan diserang oleh Demak dan bagaimana Sunan Bonang dan lainnya memaksakan kehendaknya di bumi Majapahit Trowulan.
    Setelah itu Nusantara mengalami perubahan masa dalam penjajahan oleh bangsa Eropa yang awalnya sama dengan Pedagang dari Arab dan Gujarat India.
    Pedagang Arab awalnya berdagang tetapi lambat laun karena melihat rakyat Majapahit Nusantara sangat lugu, polos dan jujur akhirnya mereka ingin mengibuli. ingin memonopoli dan ingin menjajah dalam segala hal termasuk adat dan budaya Nusantara menjadi adat dan budaya Arab.
    Hingga menyingkirkan juga pedagang Gujarat India (aliran sekarang yang dianut sebagian rakyat ini yakni aliran Ahmadiyah mengikuti Gurlam Singh sebagai nabinya atau yang mengenalkannya). Kenapa mereka disebut pedagang disini, karena memang awalnya Orang Arab itu memang berdagang dan masuk Nusantara tahun hanya untuk berdagang tetapi setelah Abad ke-15 menancapkan ajaran dari Arab hingga menjajah dan membuat kawula di Nusantara menjadi perang saudara karena berbeda akidah atau keyakinan hingga Nusantara Majapahit terpecah-pecah.
    Melihat Nusantara Majapahit terpecah-pecah dan suplai rempah yang diekspor ke Eropa dan lainnya terganggu, membuat bangsa Eropa ingin mencari Negara pemasok rempah-rempah mencari Negara Kerajaan Nasional Majapahit (hanya inilah kebanggaan untuk Nusantara sekarang).
    Bangsa Eropa juga demikian, masuk di Nusantara juga sesuai dengan Ramalan leluhur, setelah rakyat berbeda pandangan dalam keyakinan  hingga membuat perang saudara di mana-mana, membuat bangsa Eropa juga ingin menjajah sekaligus menyelamatkan cagar budaya dari rakyat yang sudah teracuni pandangan adat dari Arab. Ini dibuktikan hukum-hukum penyelamatan Cagar budaya berasal dari keprihatinan bangsa Belanda dan menyelamatkan sebagian besar peninggalan Majapahit ke Negaranya (tersimpan di musium leiden) dan bercokol sangat lama hingga empat generasi. Jadi Islam Demak mewakili sejarah yang meruntuhkan Majapahit dengan menyerang Trowulan jadi hanya Trowulan (Kerajaan Arab di Nusantara hanya bercokol 73 tahun). Sempat juga pedagang India (Aliran sungai Sindu yang sekarang pemerintah mengasih label Hindu di Indonesia 1961) bercokol selama tiga tahun . Kerajaan Belanda (Keristen sekitar 350 tahun). Semua itu menutupi sejarah Siwa Buda Majapahit yang bisa menyatukan Nusantara dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika-nya.

    INI FAKTA YANG TERUNGKAP
    Masyarakat sekarang cenderung anarkis, kemiskinan meraja-lela hingga hukum ditegakkan hanya untuk rakyat kecil dan miskin serta buta hukum. Padahal dahulu bangsa ini terkenal dengan Gemah Ripah Loh Jinawi Tentrem Kerta Raharja serta Nusantara menjadi mercusuar Dunia. Bercermin dari Bali yang melestarikan adat dan budaya leluhurnya yang nota bene dari masa Majapahit ini terbukti apa yang dilakukan masyarakat di Bali prakteknya adalah Siwa Budha Majapahit biarpun diberi titel Hindu 1961 oleh pemerintah dalam tanda kutip Menteri Agama yang mewakili Arab. Masyarakat Bali tetap berkeyakian ke Leluhur dulu dengan mempersembahkan dan melestarikannya seperti Odalan, ngenteg linggih,mecaru dan lain sebagainya hingga dunia mengaguminya sebagai Majapahit kecil tapi besar. Mengapa ?.
    Karena semua Pura-pura atau dalam hukum Belanda diakui sebagai keraton-keraton dari Anglurah pejabat setingkat Gubernur dalam pemerintahan Majapahit, atau kawitan Majapahit yang lari ke Bali dengan selamat sedangkan yang tertinggal di Jawa dibantai dan dicap kafir, sesat, komunis (1965) dan lain sebagainya supaya mudah untuk di bantainya (kutipan buku Tan Khoen Swie). Dan ini masih berlangsung hingga sekarang.
    Masyarakat sekarang sangat memuja barang-barang import seperti baju bekas atau baju eks import (Baldress) juga keyakinan, adat serta budaya yang berbau import masyarakat sekarang sangat memujanya.

    Budaya senang konflik, budaya kekerasan serta tawuran juga mudah di import oleh kebanyakan masyarakat sekarang termasuk budaya ingin maunya sendiri dengan menutup dan menyegel PURO MOJOPAHIT TROWULAN dengan alasan yang tidak jelas hanya menghimbau melarang berkegiatan dan ritual dalam bentuk apapun. didukung oleh pemerintahan Indonesia oleh lembaganya untuk menyenangkan Arab. Padahal PURA MAJAPAHIT melestarikan budaya dan sangat menerapkan Pancasila dan ke Bhinnekaan ini terbukti dan terlihat dari dokumen yang sudah ada (dokumentasi).
    Orang kebanyakan sekarang itu senang berbicara tanpa melihat kenyataannya. Untuk itu dihimbau lihatlah kenyataannya dulu. Sebutan Tuhan Allohu Akbar…Allohu Akbar yang suci sekarang hanya dipakai untuk menggertak atau menakuti serta bersumpah supaya yang lainnya percaya dan menganggap orang beragama import. Unjuk rasa dan demo bukan lagi mencerminkan kepentingan Indonesia tetapi sudah seperti kepentingan Arab. Bangsa ini sudah menjadi bangsa Arab mundur 1000 tahun yang lalu yang lalu terkenal dengan jaman jahilliyah atau jaman kebodohan. Justru yang lebih bodoh dari orang Arabnya sendiri hingga siap mati demi adat dan budaya serta sareat Arab. Lihatlah simbol-simbol atau bendera yang dipakai mencerminkan simbol Arab, termasuk kata-kata yang dilontarkan dalam unjuk rasa untuk menggertak lainnya berpedoman semua menjadi Arab seperti gambar diatas. Silahkan direnungi sendiri bagi yang ingin merenunginya, semua sudah berbau Arab.
    Lha Indonesianya mana ? Semoga masih ada !.
    Semoga ini sebagai gambaran kembalinya Masyarakat Nusantara menjadi berbudi luhur serta penuh kedamaian. Ajaran Siwa Buda menerapkan berbudi luhur yang tinggi, menghargai nasehat leluhurnya mewakili orang tua hingga semua bisa mengenal Tuhan. Bahasa mudahnya (leluhur Purusa) Siwanya berkata ayo kerja…ayo berkarya…ayo lestarikan adat dan budayanya…ayo odalan…ayo mecaru. Budhanya (leluhur Predana) berkata “Amitabha” semua mahkluk berbahagia.

    MUNAFIK..ATAU MUNAPIK

    Di link dari;
    ILMU KASUNYATAN

       
    Kembali MUI unjuk gigi, Kini Dunia Per Film man Indonesia jadi Korban, Disiarkan dan disaksikan Dunia kembali Cara berpikir Memalukan dipertontonkan “Pornonya itu….” Ajaran KEMUNAFIKKAN diajarkan kepada Bangsa kita, Orang Jujur berani berkata benar “Saya Bintang Porno” malah dilarang / dicekal / dihina bahkan karena Orang JEPANG, disisi lain Orang Bejat ASLI malah dipuja contoh Ali Orang Arab ditangkap Densus 88 membiayai Teroris, Pendatang Pendatang Munafik tidak berani Terang Terang ngan Kerjaannya, juga siapa Orang tidak ber Otak Porno? “Pornonya” Bintang Film nya disisihkan  Kasian Kasian, Justru coba kalau bukan Jepang tentu tidak ada masalah, tu Orang  Timur Tengah di Hotel main perempuan disaksikan banyak Orang Pegawai Hotel, Pengunjung dll didiamkan, kita ini terkenal banyak Pelacur kita sampai di Export ini bukan rahasia umum lagi sampai disiarkan TV juga MUI diam lagi Ngurusi “Menyesatkan dan Lebel Halal” nanti mendatangkan Bintang Film pun pakai Lebel halal,- Mestinya “Jepang” itu kita hormati Karena Hubungan Antar Nagara, lihat Orang Luar pertama datang di Gempa Sumbar Team Penyalamat Jepang “Kwis Mi, Kwis Mi…” tanya Reporter TV kita tidak di jawab lagi sibuk Evakuai si Jepang nya, Banyak Orang Indonesia Kerja di Jepang, malah jarang pulang mati diperkosa, karena di Jepang tidak “MUNAFIK” harusnya ini suatu Kejutan Baru “Contoh Jujur” di Indonesia malah di Cekal, Orang Jujur dimusuhi, itu Buku Tan Khoen Swie berkata Jujur pun di Cekal alasan Kita Negara Islam, Pertunjukan “Kampungan” macam begini ditampilkan di Dunia Internasional, Mau jadi apa Negara kita, ini Jelas MUI adalah Pemilik R.I ,- Bisa “Menyesat kan Orang” contoh nya banyak Ustad Roi Solat pakai Bahasa Indonesia SESAT,  Achmadiah sudah di Indonesia 1925 SESAT, Aliran Kepercayaan sudah tak terhitung SESAT dll dsb dst” Debat pun Si pengundang Bintang akan Kalah bila DIGEBUK Quran dan Hadist, Negara Pancasila, Bebas Aktif seolah Slogan, Ada Perang Israel dan Arab, kita harus bela yang Islam, mana Pancasila nya? kalau Memihak?

    Bung Karno Menyatukan Dunia dengan “NASAKOM” malah ditumpas dan “KOM” nya dibunuhin, lha sekarang Hubungan lagi dengan Cina kok tidak Malu? Harusnya kita Bangga ada Bintang Film Cantik dan Jujur tidak Munafik membantu Per Fil man Indonesia yang lagi Lesu, malah dimatikan, ya mau apalagi? padahal kita terkenal Negri Indah dan Nyeni menurut Seniman Seniman Tingkat Dunia, Relief Relief Candi kita demikian Nyeni nya tapi  islam nganggap Porno, Wanita Jaman Dahulu bahkan Putri Raja berpenampilan Bagian atas yang indah ditampilkan dengan Penuh Kejujuran tanpa Munafik, karena kita Negara Tropis jadi jarang pakai Baju tertutup, Karena terbiasa ya biasa, tidak ada Kepornoan, Bali sebelum 80 an sama, dipedesaan Mandi di Sungai bersama antara Pria dan Wanita, tidak ada waktu itu Perkosaan, karena terbiasa melihat pemandangan Indah dan Nyeni, Sekarang? setelah Busana Muslim diterapkan Orang jarang melihat Keindahan Wanita, Perkosaan Merajalala, Orang ditutupi ini kan Keserakahan Suku Arab yang tidak boleh Wanitanya dinikmati /dilihat Orang Lain, Kita diciptakan punya MATA tapi kini Mata kita demi Agama di suru Buta dan Munafik silahkan bantah,- Era Globalisasi kita menuju Canggih, ada Internet, tapi sayang kita dididik Mundur 1000 tahun ke Negri Arab, Pada hal Arab sama Bobrok nya itu Sodom dan Gomora, Perang Salib Islam Numpas Kristen hingga Gereja Gereja Megah di Jadikan Masjit, Kuil Siwa Megah Taj Mahal di jadikan Gedung HAREM wanita simpanan dll dst dsb, Bung Karno pernah berkata “JANGAN SEKALI KALI MENINGGALKAN SEJARAH” atau “JASMERAH” tapi sayang beliau di Tumpas, dan hanya Sejarah Arab yang boleh dipelajari, hingga Bangsa kita Buta Sejarahnya sendiri, Sejarah Sendiri harus rela di BREDEL karena di Tuduh Melecehkan Islam. contoh Buku tantang Majapahit karangan Prof. DR Slmet Moelyana pun di BREDEL dan Beliau sampai lari ngajar di Universitas NAN YANG Singapura demi dituduh Melecehkan Islam, jadi kalau Islam tidak setuju Sejarah dalam Negri pun dilarang, Tan Khoen Swie yang hidup 1932 an Bukunya di BREDEL melecehkan Islam, Jelas Merusak Candi Menumpas Agama Kafir yang bisa Menciptakan Pancasila, Kerukunan dll dikatakan “Islam masuk Indonesia Damai” ya jelas Majapahit memberi tempat, Agama dibebaskan di Ajar kan , setelah kuat Majapahit di Tumpas, Candi candi di Hancurkan, kitab kitab Budha di bakar, Bahkan 2001 Pura Majapahit Trowulan / Pura/Puro/Rumah/Griyo/Dalem Hyang Suryo keturunan Sri Wikatikta Brahmaraja ke XI, diserbu IMAM / TAKMIR Islam Karyono, MUSPIKA malah nutup melarang Ritual dan Kegiatan dalam Bentuk apapun, “Apakah ini Damai?’ ya Penduduk dianggap “TAHI” dikibuli kata “DAMAI” tapi di Mojokerto Malam Natal 2000 Gereja Gereja di BOM  apa ini DAMAI? Natal 2009 Gempa Besar di Padang Alam pun DAMAI rupanya? Jadi marilah kita mengikuti kemajuan tanpa meninggalkan Budaya sendiri yang Adiluhung Jaman Arab Perang Salib Kita Menyatukan Nusantara, Kitab Sutasoma, Kutaramanawa, Ramayana dll Negara kita AMAN TENTREM KERTARAHARJA, SUBUR MAKMUR GEMAH RIPAH LOH JINAWI, sekarang ? Arab Tentrem Kene Ajor, Contoh Uang Haji mengalir ke Arab disisi lain Orang makan nasi Aking, Ngemis, Nyopet demi perut dll dst dsb, Lha Emir Emir Arab kirim uang untuk ARABISASI dan TERORIS, Dakwah Rukun kelima gencar dilaksanakan, Mentri Agama sampai di Penjara Korupsi uang Haji, baru ketahuan demi Pribadi untung Rakyat dikibuli harus Setor Uang ke Arab, padahal Arab sudah kaya sekarang karena Arab hanya dimiliki keluarga WAHABI, tiap bagian Timur Tengah di kuasai Kelompok Aliran, Indonesia pun mulai di jadikan Arab, kalau ada Gereja di Desa di Bakar akhirnya Ngumpul di Satu Kampung di sebut Desa Kristen contoh Mojowarno Jombang tapi Medjit ya banyak juga, tidak mungkin ngelos, contoh Bali dulu 70 an Denpasar Masjit cuma satu di Kampung Arab ujung jl. Sulawesi  sekarang ? banyak padahal Rumah/Pura/Puro Hyang Surya Wilatikta, di serbu , di BOM, hingga ditutup dituduh Tempat Ibadah Hindu, inilah Keadilan Kedamaian Islam, marilah kita Berkaca Majapahit yang Pancasila menerima Islam tapi Hancur Hilang Tumpas karena Islam juga “SIRNA ILANG KERTANING BUMI”, Apakah Bali akan Demikian ? OOO tidak Islam Damai, demi Kerukunan kata Pejabat Hindu, tidak apa apa Kita punya POLRI , TNI mudah mudah an Tidak memakai Agama untuk menegakkan Hukum, Bali jelas Bagus, Islam minoritas, padahal dulu ada selebaran “Bali Dalam Genggaman” yang sampai di seminarkan di Media akhirnya bukan Selebaran, tapi Kenyataan. Bali di BOM 2X itulah Sentuhan DAMAI yahh kita dianggap GOBLOG terus terus san Mau Apa Lagi ? Ganesa menurut Hindu Dewa Ter SAkti dan Terpandai kita pernah Punya Ganesa Yaitu Bung Karno {Pidato Sri Wilatikta Brahmaraja XI pada peresmian Ganesa Tertinggi di Asia di hadapan Dunia} gelar DOKTOR Bung Karno 26 bukan main, silahkan cari Perbandingannya. Penggali Pancasila yang sekarang hanya di gantung dan diganti Sariat Islam Boleh Bangga ya yang islam silahkan senyum saja karena NYATA, bukti Pura Majapahit Trowulan di Serbu, di Bom Imam / Takmir Karyono didukung Pemerintah R.I setempat yang kantornya menggantung Gambar Pancasila sampai Camat yang nutup Struk 3 tahun dirumah sakit berakhir Masuk Surga di jemput Bidadari sesuai keyakinan Islam, ini cuma nutup, ada yang rela bunuh diri nge BOM juga percaya di jemput Bidadari semua ini termasuk Bidadari disiarkan TV ditonton Dunia, kembali ke Bung Karno sejak muda sudah masuk penjara, di buang ke Ende, Bengkulu ,manalagi tanya ahli Sejarah, Ketika Presiden diancam Meriam dihadapkan ke Istana oleh Jendral Nasution[1954?], di Granat bahkan pengawalnya Oding Suhendar terakhir di Cimahi Kepala Provost Jabar [pangkat Kolonel], Pecahan Granat masih bersarang di Pahanya, tidak di Oprasi salah satu Anaknya Yudi dulu di Nurtanio sekarang? juga Kolonel Syamsudin di Cimahi Pengawal yang ikut kena Granat,  terus di berondong Peluru dari Pesawat MIG 17 oleh Maukar[1963?] dll dst dsb, Beliau tetap sakti, bak Ganesa Putra Siwa, hanya untuk menurunkan Beliau Pengikut nya di Tumpas sampai akar akar nya 1965-1966 setelah tidak punya pengikut barulah di Turunkan 1967 dan Tewas dalam setatus TAHANAN REPUBLIK INDONESIA yang didirikannya, hingga Adat, Tulisan, Budaya dll dsb dst Kita dan Cina di BRANGUS, hanya Bali yang bisa membuktikan kita dan Cina Saudara contoh Uang Cina / Kepeng Masih di GUNA kan Upacara, Fosil Pithecan Troposerectus Homoneander Thaleinsis Solo dan Cina sama sebangun alias satu Jenis,  Bila Menggali di Trowulan, Kediri, Probolinggo dll masih ditemukan Uang Cina / Kepeng yang kata Comentar Kurs nya sekarang 1 Kepeng=1000 rupiah, mangkanya tetap di gunakan dan berlaku di Swargaloka / Alam Budaloka /Nirwana bahka Bidadari pun masih menggunakan keparcayaan Nyata Bangsa Sendiri / Majapahit. oh ya menurut Bpk Candra ahli Uang Kepeng ada yang kurs nya Jutaan, waktu Pameran Majapahit di Art Center banyak dan direntengi Uang Cina milik Pratima katanya sangat Mahal terbuat  dari campuran Emas, kalau tidak salah lebih tupis bentuk nya dari Kepeng umumnya dan Mr. Candra bisa membaca tulisan Cina, bayangkan JUTAAN kurs nya ya munkin tulisan nilai uang  IK WAN  THUNG PAO [sepuluh ribu khe pheng] kita harus jujur lah biarpun Hancur, yang Hebat Prabu Joyoboyo Raja Kadiri di bukunya kalau tidak salah lho ada kata “Wong JUJUR Kujur/Kojor” jadi hebat juga kewaskitaan Beliau sayang kalah sama buku Arab. Kasian Pengikut Aliran Kepercayaan Joyoboyo dianggap SESAT  oleh islam, ilmu ilmu jawa seperti Sapta Dharma di Hancurkan, gara gara simbul nya Semar / Sabdopalon, lha sekarang Semar nya MARAH bikin gempa,tapi Tahayul kok. semua Takdir Allah kok. Buku NEGARAKARTAGAMA yang didapatkan Mangku Noko awal 2009, bahkan Kata Ketua Yayasan NEGARAKERTAGAMA H. Harmoko Mantan ketua MPR yang menurunkan Presiden Suharto mengatakan Terjemahan belum selesai ada sebagian Lontar yang terbakar [pidato peresmian petilasan Gajah Mada yang di Biayai Yaytasannya], biar Belum selesai Demikian Indah nya Tata Bahasa nya yang tidak ada Dua nya di Dunia hingga Ahli / Belanda menyelamatkan dan Menjadi Warisan Satra Terindah, Tertinggi, Mahasempurna Tata Bahasanya dan tak bisa diucapkan kata, Lain dengan Pararaton yang diterbitkan di era Kerajaan Islam, Ken Arok dimanipulasi Perampok dan Pemerkosa, dulu Ada Orang Tua ahli Sastra mengakui bahwa Rekayasa ini terpaksa di lakukan agar Orang Jawa Tahu sejarah nya dan bisa diterbitkan, Coba Bongkar Gedung Kertiya Buleleng Pusat Lontar di Dunia cari semua Lontar, apa ada Lontar yang menghina Bhatara Siwa? lagi contoh itu Putri Cina di sebut sakit Kudisan suka Makan Gecokan darah [mungkin Lawar] Maksud nya Dara Jingga ibu Arya Damar jaman Tribuana Tungga Dewi Ratu Majapahit III islam belum masuk, Jadi Islam belum masuk Lontar Lontar kita demikian Adiluhung nya, setelah Majapahit Brawijaya Hancur semua Lontar Budha di bakar, lalu buat baru di rekayasa. Jadi kita Arif lah berpikir kelicikan islam Arab 500 tahun yang lalu entah apa Alirannya bukan islam sekarang yang Damai katanya. cari kambing hitam lah, Tulisan ini menyambut Hari Galungan yang katanya Hari Kemenangan Dharma, semoga Tulisan ini membuka wawasan Dharma sebab ditulis berdasarkan Nyata, ya memang pahit berkata sebenarnya, itu kasian Empu Tan khoen Swie tidak bisa bohong akhirnya bukunya dilarang islam, Memang semua Tahu bahwa Sejarah adalah Cerita Bohong si Pemenang,

    Tapi Orang yang percaya KARMAPALA pasti tidak mau berbohong kecuali  Jawa Arab yang memproklamirkan dulu di Media  “Islam tidak Percaya Karma”, Selamat Hari Galungan dan Kuningan semoga Para Leluhur Bhatara Bhatari Majapahit selalu memberikan Kejayaan selama Bulan dan Surya Bersinar. Penutup : PADAMU NEGRI KAMI BERJANJI< PEDAMU NEGRI KAMI BERBAKTI > PADAMU NEGRI KAMI MENGABDI < BAGIMU NEGRI JIWA RAGA KAMI ,- dimohon ini di Cam’ kan jangan di plesetkan padamu Arab ! sebab terbukti siap bunuh diri jihat BOM sudah terbukti demi Arab, menghancurkan Budaya demi Arab, Nutup Pura demi Arab 500 tahun yang lalu, sekali lagi di Hari Galungan ini marilah Wahai Bangsaku Sadarlah, ambillah contoh Bali diserbu Budaya seluruh Dunia Adat tetap terlaksana tidak Goyang Odalan, Caru dan Karmapala tetap menjiwai Bali tetap Aman bahkan Masjit pun sudah banyak setelah 1965 dan di BOM 2X biarpun Masjit makan tempat tidak di Caru dan Odalan, juga Kuburan dibebaskan hingga Leteh tidak bisa Ngaben Masal, Demikian Ngalahnya sisa sisa Majapahit bukan Sisa sisa G 30 S PKI lho! nanti di Cap oleh Islam biar Numpas nya Ilegal. tapi tidak lah, di Jawa cukup di Cap Sesat saja sudah Hancur, atau melecehkan Islam saja pasti di Tangkap. Ya marilah kita tetap Odalan dan Caru agar Alam mau membela karena Orang sudah tidak bisa di Andalkan akibat Arabisme yang menumpas Sukarnoisme, sekali lagi Alam ini milik Leluhar bukan Arab. Marilah kita nonton bagaimana Alam meniru Manusia yang kejam terhadap penghuni Alam ini juga.

    NB: Masih banyak Nordin-nordin berkopiah putih pintar bahasa arab dan ingin jadikan Indonesia arab asia tenggara….WASPADALAH..WASPADALAH. PANCASILA dianggap simbol bangsa TAHI..Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa dianggap tidak ada di Nusantara karena harus diarabisasi…foto rekayasa maria ozawa . Banyak pengamat membawa ke bangsa Arab Jahillyah 500 tahun yang lalu. Padahal di kerajaan Arab sendiri sangat demokratis. Lha ini bangsa sendiri wajah Indo-Cina tapi beotak melebihi bangsa Arab….Arab 500 tahun yang lalu yang senag dengan kekerasan dan perbudakan.,.Entah wakil atas namakan rakayat katanya sekarang mau berjuang untuk Tanah Air atau harus dengan sareat Arab lebih memuja Tanah Arab dan mencintai tanah padang pasir kalau begitu jadikanlah Tanah Air ini kering dan padang pasir..dengan musibah bermacam-macam dulu…tanda tanya besarrrrr ??????????

    MASJIT KORAT-KARIT LANGGAR BUBAR

    Istilah ini dulu pernah didengungkan oleh para leluhur atau nenek moyang Majapahit. Di Jawa sangat dikenal ditelinga sewaktu menceritakan kedatangan saudagar Arab yang menumpang Pedagang Gujarat India (mungkin faham Islam Ahmadiyah ingat ini hanya analisa),karena di Arab tidak mengenal Kapal laut. Arab sendiri faham Wahabi (ini juga analisa terserah mereka mau faham apa). Akhirnya sekarang ahmadiyah disesatkan karena tidak ikuti adat/sareat Islam Arab Mekkah.
    Pada jaman Majapahit orang Arab sudah datang berdagang tapi islam (fahamnya) belum berkembang. Setelah melihat orang-orang jaman Majapahit jujur, lugu dan bodoh mereka ingin menguasai Negeri Nusantara dengan fahamnya (bisa dilihat betapa bodohnya bangsa kita yang lugu masih ada hingga sa`at ini. Entah…bagaimana pikiran Babah  Patah  mau menghancurkan leluhurnya setelah dibujuk rayu oleh para syeh/wali/sunan hingga ada sejarah  Kerajaan Islam Demak. tetapi leluhur tidak terima maka keluarlah kutukan yang dikenal SABDA PALON biarpun sebagian besar rakyat Jawa tidak percaya karena sudah tiap hari kena sejarah dan budaya serta bahasa Arab, dan terbukti Islam cuma menguasai 75 Tahun, hingga keraton Demakpun sirna tanpa bekas. Mengapa ?.

    Itulah kepintaran bangsa Arab yang terkenal dulu 1000 tahun Jahilliyah memanfaatkan keadaan karena kerajaan itu harus satu yakni Arab dan lainnya dicap kerajaan kafir, Mending Bangsa Eropa hingga 350 tahun karen masih mau melaksanakan adat budaya jawa dan melindungi tempat leluhur sampai datang tentara Budha Jepang itupun hanya 3 setengah tahun. hingga Bung Karno Putra Nusantara yang nota bene keturunan Majapahit bukan Eropa atau Arab yang menjadi salah satu pejuang kemerdekaan biarpun harus beragama Import karena memang harus Impor, karena Ageman bangsa ini ditinggalkan. yakni SIWA BUDA, WISNU BUDA.Dan terbukti sampai sekarang yang tidak mengikuti adat budaya dan ageman bangsa Arab dicap sesat kafir dan sebagainya, padahal jangankan melaksanakan RUKUN ISLAM mengakupun mereka kawula ini sebagian besar tidak tahu dariman cara melaksanakan ajaran Asing dengan bahasa arabnya..setelah limaratus tahun runtuhnya Majapahit, para Leluhur memberikan ultimatum akan datang menyebarkan Agama Buda lagi hingga tentram seperti di Bali karena Majapahit. Teorinya diklaim Hindu (India) tapi prakteknya Siwa Buda Majapahit tidak identik sama sekali dengan India, di Bali Ritualnya, Adat budayanya lebih lengkap masalah Ke Tuhan/ Ida Hyang Widhi Wasa/Allwoh/Allah/Thian ataupun sebutan yang lain kalau memang Tuhan itu satu  seperti adzannya orang Islam (Tiada Tuhan selain Allwoh).
      
    Hingga terjadi banyak musibah dan kejadian alam sebagai salah satu bukti leluhur bangsa ini sudah bisa merumuskan akan yang terjadi. Berhubung keturunannya tidak boleh percaya dengan kitabnya sendiri maka semua ini dianggap Takhayul tapi terbukti. Semua kaum atau bangsa punya kitab sendiri-sendiri tapi penjajahan di Negeri ini menyebabkan kita mengenal kitab-kita yang diimport (tapi itu Hak asasi).Di Majapahit ada kitab Sutasoma dan lainnya yang di pakai .Pancasila sebagai dasar negara inipun mau diganti karena tidak sesuai dengan sareat Arab (kata Nordin yang ingin ngetop tapi sudah tewas ketemu Mungkar Nakir di jemput bidadari katanya (betapa tololnya tapi Hak asasi mereka). Inilah cuplikannya Ramalan Hyang Sabda Palon. Mesjit korat-karit langgar bubar. Kalau kena gempa kan ambruk dan bubar. Kasihan…tapi salut mereka bilang ini sudah takdir dari Allwoh..
    TERJEMAHAN BEBAS RAMALAN SABDA PALON NAYA GENGGONG YANG DULU DILARANG TANPA ALASAN YANG JELAS, PARA DAJJAL ARAB KETAKUTAN DAN HABIS KONTRAKANNYA YANG MEMAKSA DIBUMI NUSANTARA TERCINTA

    1. Ingatlah kepada kisah lama yang ditulis didalam buku babad tentang Negara Mojopahit. Waktu itu Sang Prabu Brawijaya mengadakan pertemuan dengan Orang yang bergelar Sunan Kalijaga didampingi oleh punakawannya yang bernama Sabda Palon Naya Genggong. > (Cuplikan Serat Babad Majapahit, Darmagandul yang sempat dilarang zaman ORBA ketakutan dan pendiskriminasian etnis yang tidak boleh mempelajari Budaya Cina oleh Penjajah Dajjal yang ingin terus bercokol di negeri ini).
    2. Prabu Brawijaya berkata lemah-lembut kepada punakawannya,”Sabda Palon sekarang saya sudah menjadi Islam. Bagaimanakah kamu lebih baik ikut Islam sekali, sebuah Agama suci dan baik”. > (Pada bait ini sebuah fakta kebohongan terjadi sejak 500 tahun yang lalu, Islam ajarannya baik tapi oknumnya memanfaatkan untuk menggempur yang lainnya dengan cara mudah sekali mengadu domba sesama, menyesatkan yang lain dan merasa paling benar dimuka bumi sampai detik ini. Tapi bagi yang tidak melakukan pemaksaan dan kekerasan serta pengrusakan apapun alasannya ya….jangan sewot atau mencak-mencak kebakaran jenggot).
    3. Sabda Palon berkata kasar, ”Hamba tidak mau masuk Islam Sang Prabu, sebab saya ini raja serta pembesar Dah Hyang setanah Jawa. Saya ini yang membantu anak cucu serta para Raja di tanah Jawa. Sudah digaris kita harus berpisah”. > (Ini kekukuhan orang Jawa yang masih mempertahankan adat dan budayanya, jaman sekarang mengucapkan hal seperti ini seperti “tidak mau masuk Islam” pasti akan disingkirkan, disesatkan dan dieliminasi, sayang seribu sayang Nusantara yang begitu beragam baik adat, budaya serta keyakinan akan dijadikan satu yakni budaya Arab disetir Dajjal. Lihat berita Nusantara TV, Koran dan lain-lain.)
    4. Berpisah dengan sang Prabu kembali keasal mula saya. Namun Sang Prabu kami mohon dicatat. Kelak setelah lima ratus tahun saya akan menganti Agama Buda lagi, saya sebar seluruh tanah Jawa. > (Ajaran Buda maksudnya ya kembali ke Agama Budha sesuai fakta pusat peradaban Budha yakni Candi Borobudur, Candi Mendut dan masih banyak lagi, satu bukti Budha sudah ada di Tanah Jawa lebih dahulu, jadi bukan Buda artinya Budi, budi sudah banyak ada budi busung biu, budi singaraja dan budi-budi yang lain tapi otaknya sudah melebihi bangsa Arab, tapi tidak ada salahnya memahami ajaran Siwa Buda Majapahit dengan PANCASILA dan BHINNEKA TUNGGAL IKA nya yang pernah menyatukan Nusantara atau istilahnya kejawen,(makanya dajjal arab ingin menumpasnya dengan dalil apaun yang mereka punya) apapun menurut orang yang tidak senang/aneh yang sampai detik ini banyak diterapkan termasuk di Bali karena Bali adalah Majapahit yang dikenal daripada Indonesia oleh dunia yakni percaya adanya leluhur, kita ada dengan perantara leluhur, sebelum semua menghadap kepada Tuhan YME/Alloh SWT melalui Muhammad SAW/Allah melalui Yesusnya/Ida Hyang Widi Wasa/ Thian atau apapun sebutannya. Kita mengenal Agama yang dibawa oleh penjajah karena Orang tua kita, ingat !!. Jadi tidak ada salahnya kita mengenal leluhur dulu, Nama Tuhan terlalu suci untuk kita sebut dengan mulut yang banyak busuknya ini, sedikit-sedikit membawa nama Tuhan seakan-akan Tuhan yang menyuruh, renungkan!!)
    5. Bila ada yang tidak mau memakai, akan saya hancurkan. Menjadi makanan Jin, Setan Brakasaan dan lain-lainya. Belum legalah hati bila belum Saya hancur-leburkan. Saya akan membuat tanda akan datangnya kata-kata Saya ini. Bila kelak Gunung Merapi meletus dan memuntahkan laharnya. > (Banyak orang jadi tumbal sia-sia, kecelakan dimana-mana dengan mengenaskan, saling bantai sesama saudara dengan pikiran emosi dan baru-baru ini Gunung Merapi bereaksi. Pintu langit dibuka dan pintu bumi dibiarkan terbuka untuk para roh-roh yang dianggap gentayangan, roh-roh yang dibantai dilepas untuk membalas, terbukti hampir setiap hari terjadi kebakaran hingga ada yang dipanggang hidup-hidup baik didarat, laut dan udara. Diaben yang lebih mengenaskan. Di Bali Upacara Ngaben masih ada upacaranya. Lha…ini langsung hidup-hidup. Pertanyaannya,”Mengapa terjadi setelah terhitung 500 tahun sejak Hyang Sabda Palon bersabda”).
    6. Lahar tersebut mengalir kebarat daya, baunya tidak sedap. Itulah “Pratanda “ kalau saya akan datang. Sudah menyebarkan Agama Buda . Kelak Merapi akan bergelegar. Itu sudah menjadi takdir Hyang Widhi bahwa segalanya harus bergantian. Tidak dapat dirubah lagi. (sesuai Ramalan  yang akan datang agama Budha seperti  kedatangan tentara jepang  Budha yang membebaskan dari belenggu tentara Kristen, tentara Kristen membebaskan belenggu dari tentara Islam Demak yang menghancurkan dan membelenggu Majapahit. Itulah Jepang biarpun jepang juga ikut menjajah tapi setidaknya masih ada barang yang dipakai sekarang MADE IN JAPAN dan yang paling membantu Made in China sesuai penemuan dan peninggalan Dinasty China yang menyatu dengan leluhur Jawa, makanya sampai detik ini disini belum ada made in Arab yang membantu barang murah hanya kurma atau KARMA. Entah Budha yang  Majapahit  aslilah yang akan menyelamatkan Negeri Ini dengan upacara odalan dan mecaru serta Tri Hita Karana. sekarang kan Pancasila yang menjadi landasan Negara kelak akan menjadi suatu Agama untuk bangsa ini jadi tidak import lagi makanya PANCA SILA dirongrong terus..Entah…Nabenya adalah pendiri Republik ini beres kan yang dipermaslahkan Nabe harus dari Arab..ya yang cerwajah Jawa jangan mimpi punya Nabe cuma Bung Karno  DKK yang bisa membawa awal negeri ini dari cengkraman penjajah tapi dominan Bung Karno makanya ajarannya Bung Karno dilarang dan ditumpas pengikutnya jaman ORBA dengan tuduhan macem-macem..IRONIS)
    7. Kelak waktunya paling sengsara di Tanah Jawa ini pada tahun, Lawon Sapta Ngesti Aji (ada yang mengatakan 1878 atau 1877 tapi kejadiannya kenapa empat sampai lima tahun yang lalu itulah tidak ada yang tahu tetapi Majapahit di hancurkan habis oleh Demak Islam sekitar tahun 1503, tetapi keturunannya tidak habis sama sekalikan?. Bahkan yang menyerang juga sama-sama keturunan masa Majapahit hanya di provokasi oleh sunan (dulu, cuplikan Babad Kadiri) dan juga masih terjadi provokasi untuk menghabisi sesamanya (sekarang). “Cuma bilang sesat” habislah mereka digebukin sama massa yang memang dibodohi dulu. 500 tahun kemudian pada tahun 2003 mulailah ada “goro-goro”, 2004 Serambinya Mekkah dihancurkan dulu dengan alam, sampai sekarang bisa dilihat sekeliling dan Koran serta TV. Jogja sudah memuja tanah arab dihancurkan juga oleh alam. Mengapa ?. Berarti leluhur bangsa ini yang dicap arab mahluk halus hebat sudah bisa meramalkan dan dajjal ketakutan dengan melarang supaya dominan ajaran Arab. Itulah sejarah, semua berhak punya analisa karena dulu orang Jawa tidak boleh belajar sejarah biar bodoh dan goblok dan bisa terus dijajah, semua tulisan jawa dan cina berganti dengan tulisan arab, Tulisan Jawa dan Cina dianggap asing padahal Muhammad sendiri bersabda “tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”, makanya orang-orang Cina dilarang sekolah dan tulisan Cina dilarang fakta jangan ingkar. Uang kepeng/gobog banyak ditemukan berhuruf Cina. Silahkan datang ke Trowulan dan tanya pada orang yang membuat Batu bata merah ?. Adakah mereka menemukan uang gobog selain berhuruf Cina dan Jawa?. , Bali ornamen Bangunannya sama dengan Klenteng/tempat leluhur atau rumah Cina pada umumnya, orang pribumi dianggap asing, tulisan Cina dianggap asing, diskriminasi kepada bangsa leluhur Cina yang peninggalannya sebelum Gujarat masuk, padahal orang Arab disini itu yang lebih asing, “Apakah mereka asli, sejarah mengatakan kita adalah bangsa Indo-Cina” HADIST Nabi Muhammad pun yang diatas dimentahkan dengan sok berkuasa di negeri Nusantara yang beragam budaya, adat istiadatnya hingga berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa malah mau diarabisasi piye to mas…masss . Ada ada apa sebenarnya dulu, kenapa sejarah yang sebenarnya dipasung lihat pada masa ORBA apalagi sejarah 500 tahun yang lalu. Kalau memang mau berfikir kawula Majapahit jangan mau jadi pelanduk dan mati ditengah-tengah. Jangan goblok lagi dimanfaatkan untuk menggebuk sesama dan untuk komandannya jangan korbankan saudara kami mereka memang bodoh dan goblok karena terlalu banyak dijajah tapi salut kawula Majapahit masih tegar melaksanakan Adat istiadat, Budaya serta unggah-ungguhnya. Untuk orang Cina yang sudah turun temurun lahir di Nusantara kalian bukanlah warga keturunan yang baru datang, (asing) tapi kaum yang membawa peradaban yang modren dan bagus dari abad pertama sejarah bangsa ini. Makanya tulisan Cina dilarang supaya tidak tahu lagi sejarahnya berganti dengan sejarah Arab. Untuk yang Arab lahir disini banggalah punya Nusantara. menghirup udara Nusantara, kawin disini patutlah menghargai peninggalan leluhur kami, bangga dengan Nusantara yang beragam, jangan kalian rusak. Ramalan ini dulu sudah beredar tapi dianggap lelucon/tahayul hingga Hyang Sabda Palon menumpas melalui alam, believe or not). Umpama seorang menyeberang sungai sudah datang ditengah-tengah, tiba-tiba sungainya banjir besar, dalamnya menghanyutkan manusia sehingga banyak yang meninggal dunia. > (Terbukti tiba-tiba banjir bandang, hujan sedikit longsor, rob dan lain sebagainya yang menurut pakar salah prediksi, mari direnungkan !!).
    8. Bahaya yang mendatangi tersebar seluruh tanah Jawa (Nusantara). Itu sudah kehendak Tuhan tidak bisa dipungkiri dan disingkiri lagi. Sebab dunia ini ada di tangan-Nya. Hal tersebut sebagai bukti bahwa sebenarnya dunia ini ada yang membuatnya. < (Percaya leluhur bukan berarti tidak percaya Tuhan yang menciptakan Alam dan isinya, hanya melalui perantara leluhurlah kita semua bisa sampai ke Tuhan).
    9. Bermacam-macam bahaya yang membuat Tanah Jawa rusak. Orang-orang bekerja hasilnya tidak mencukupi. Para Priyayi banyak yang susah hatinya. Saudagar selalu menderita rugi. Orang bekerja hasilnya tidak seberapa. Orang tanipun demikian juga. Penghasilannya banyak yang hilang dihutan. > (Berita Tv, Koran terjadi krisis Global, banyak pengusaha bangkrut, disebabkan yang merusak Nusantara dengan membawa misi Agama import adalah Saudagar-saudagar makanya para saudagar dikutuk “Saudagar Tuna Sadarum”. Memperjual-belikan seenaknya. Orang yang bertitel baik sarjana maupun ningrat banyak yang susah bahkan mempermalukan dirinya sendiri dengan, korupsi, membunuh ataupun bunuh diri, orang dulu bangga waktu membantai sesamanya sekarang dibantai oleh Alam, kecelakaan dengan kepala pecah di gorok dan lain sebagainya. Impas !!).
    10. Bumi sudah berkurang hasilnya. Banyak hama yang menyerang. Kayupun banyak yang hilang dicuri. Timbullah kerusakan heblat sebab orang berebutan. Benar-benar rusak moral manusia. Bila hujan gerimis banyak maling tetapi siang hari banyak begal. > (Penjelasan ini bisa dilihat di sekeliling kita dan di media cetak maupun elektronik, KASUNYATAN).
    11. Manusia bingung dengan sendirinya sebab rebutan mencari makan. Mereka tidak mengingat aturan Negara (Tapi sekarang Negara diatur Dajjal yang membawa kerusakan dengan menerapkan aturan yang menguntungkan kelompoknya atau pribadinya dan mengkebiri yang lainnya), sebab tidak tahan menahan keroncongannya perut. Hal tersebut masih berjalan disusul datangnya musibah pagebluk yang luar biasa. Penyakit tersebar merata ditanah Jawa. Bagaikan pagi sakit sorenya telah meninggal dunia alias tewas. > (Flu burung, flu Babi cikungunya nanti menuysul apalagi penulis tidak tahu…..!!!).
    12. Bahaya penyakit luar biasa. Disana-sini banyak orang mati. Hujan tidak tepat waktunya. Angin besar menerjang sehingga pohon-pohon roboh semuanya. Sungai meluap banjir sehingga bila dilihat persis lautan pasang > (lihat berita TV, Koran).
    13. Seperti lautan meluap airnya naik kedaratan (Banjir Rob). Merusakkan kanan-kiri. Kayu-kayu banyak yang hanyut. Yang hidup dipinggir sungai banyak yang hanyut terbawa sampai ketengah laut. Batu-batu besarpun terhanyut dengan bergemuruh suaranya.
    14. Gunung-gunung besar bergelegar menakutkan. Lahar meluap kekanan serta kekiri sehingga menghancurkan desa dan hutan. Manusia banyak yang meninggal sedangkan kerbau dan sapi habis sama sekali (lihat saja). Hancur lebur tidak ada yang tertinggal sedikitpun > ( sudah terbukti di Aceh yang menamakan serambi Mekkah di hancurkan dulu oleh alam, tanpa tersisa mengapa ??. tanyakan pada diri anda sendiri dan masih banyak kejadian diluar dugaan manusia).
    15. Gempa bumi 7 kali sehari, sehingga membuat susahnya manusia. Tanahpun menganga. Muncullah “BREKASAKAN” yang menyeret manusia masuk kedalam tanah. Manusia-manusia mengaduh di sana-sini, banyak yang sakit. Penyakitpun rupa-rupa. Banyak yang tidak dapat sembuh Kebanyakan mereka meninggal dunia. < (banyak yang Bunuh Diri, tertimpa bangunan dan banyak lagi peristiwa tragis tapi miris) 
    16. Demikianlah kata-kata Sabda palon yang segera menghilang sebentar, tidak tampak lagi dirinya. Kembali ke alam-Nya dengan Mokswa. Prabu Brawijaya tertegun sejenak. Sama sekali tidak dapat berbicara. Hatinya kecewa sekali dan merasa salah. Namun Bagaimana lagi segala itu sudah menjadi kodrat yang tidak mungkin dirobah lagi.
    Tulisan ini sudah pernah diterbitkan dan banyak diterbitkan Ramalan Takhayul ini tapi nyata padahal sempat dilarang..Entah apa sebabnya karena tidak mendukung Arab menguasai Nusantara. Berarti Leluhur bangsa ini yang nota bene masih Buda hebat dan mumpuni buktinya tulisan asli dilarang, Tulisan Cina dilarang harus tulisan Arab. Tulisan jawa tulisan kafir. Anehkan..tapi akhirnya kawula negeri ini sadar bahwa boleh membanggakan budaya import tapi kita hidup dan punya budaya. Candi adalah simbol budaya peradaban kita yang harus dilestarikan dan di upacari, mereka para dajjal dengan mudah menyesatkan dan mengkafirkan hingga kita korat-karit. Mesjit korat-karit langgar bubar. Renungkan !! Ini bukan Tendensius tapi analisa dengan kasunyatan yang terjadi “Nandur Metik”.Tsunami Aceh, gempa berkali dan yang terakhir di Padang baru-baru ini. Dulu orang tidak kemasjit dicap PKI dan dibantai disesatkan sampai sekarang..Tapi yang tewas demi Arab mereka mengatakan demi saudara seiman, fardhu ain atau apapun yang berbau Arab di iming-imngi dapat bidadari. Tapi membantai sesamanya. Ajaran Budha jangankan membunuh makan daging saja mikir. Mengajarkan dengan kasih sayang. Untuk bayangkara Nusantara lebih jeli melihat aliran-alira dan jangan menangkapi tapi memberikan solusi karena diantara mereka ada yang tidak mau ikut arab contohnya sadek dan lia eden jadi disini aparat tegakan Sila Pancasila bukan ikuti adat arab jadi akan sejahtera berkeyakinan bangsa ini. Apakah ini hasilnya NORDIN ingin ngetop dan ingin Dana hanya Dana yang yang biayai dana ALI orang Arab semua dari Arab, Islam dari arab, keristen dari Arab, Hindu juga setengah Arab agak mending..mau upacara nyuguh dan Budha memang sejarahnya ada yakni Borobudur. Dan bangsa ini masih disuplai barang murah dari negeri Budha. Made in Japan dan Made in Cina. ini fakta hingga Tanah Air ini murka?. Alam menghukum habis-habisan, Tuhan Marah. Entah Tuhannya bangsa arab atau…. Entahlah anda pikir dan analisa sendiri mumpung belum ketumpas..Mesjit korat-karit, langgar bubar…Jangan Munafik dan terus menipu bangsa ini atas nama Alwoh atau Tuhan. untuk membantai sesamanya..Ilmiah serambi mekkah dihancurkan lebih dulu…(bertia TV dan koran liat kasunyatan tapi jangan sinetron TV yang dipakai patokan sejarah yang yang bisa dimanipulasi supaya bisa tayang contoh seperti mantra jawa biar bisa dipelajari dikasih kata bismillah itu tidak ada hubungan sama sekali belum ada mantara jawa campur arab. sungguh aneh hanya biar bisa muncul harus ada embel-embel arabnya..ini salah satu bukti bagaimana bahasa arab ingin memonopoli di NUSANTARA yang lainnya bahasa kafir…semua TV sudah membanggakan Tanah gurun padang pasir Arab tapi itu juga Hak mereka akhirnya berita dari dalam Negeri Ya Bencana, gempa, kebakaran, tumbal jalan raya dan lain sebagainya..karena tidak pernah membanggakan negeri sendiri adat dan budayanya..mereka masih tertipu dengan sejarah Tanah air lain termasuk ganti saja lagu PADAMU NEGERI DENGAN PADAMU ARAB..PADAMU ARAB KAMI BERJANJI…PADAMU ARAB KAMI MENGABDI…PADAMU ARAB KAMI BERBAKTI BAGIMU ARAB JIWA RAGA KALIAN..Akhirnya kita mendapatkan kutukan dari Ibu pertiwi yang tidak pernah berterima kasih pokoknya Arab tanah yang suci..ya benar tanah Air ini daki dan ini yang terjadi bukti..tak pernah nyuguh untuk tanah air ibu pertiwi. )..Entah ada berita apalagi sesuai ramalan Hyang Sabda Palon ada yang akan terjadi.
    Mesjit korat karit langgar bubar.

    NILA SETITIK RUSAK SUSU SATU DRUM

    POLRI JAYASelamat dan sukses serta penghargaan setinggi-tinginya untuk Kepolisian Republik Indonesia terutama Densus 88 sebagai “Bayangkara negara persis seperti pada jaman Bayangkara Majapahit” dan semua pihak yang telah ikut menumpas dajjal, menangkap dajjal masa kini yakni yang suka atau senang meneror alias teroris. Itulah salah satu sifat dajjal. Mari kita kembali memutar waktu tahun 2000 sembilan yang lalu untuk mengingatkan kepada kita semua aksi para dajjal atas nama islam. Mau tidak mau, suka ataupun tidak kenyataannya memang islam entah keras atau lembek. Kalau teroris dari aliran islam yang mana karena saling membenarkan diri berarti islam itu banyaaaakk sehingga bingung ikut yang mana (itupun bagi yang bingung kepanasan seperti di tengah padang pasir yang terik). Mereka para dajjal merusak Nusantara dengan aksi terornya bahkan bukan sekedar teror tapi sudah terang-terangan mempublikasikan aksinya atas nama jihad yang berarti perang, membantai sesama hanya untuk gagah-gagahan dimata tuhannya yang entah mengapa ajaran tuhannyapun atau nabenya yang dulu memang suka perang alasannya membela dan diperangi duluan katanya dan ini dipakai dalil untuk membantai sesamanya dengan ngawur (sudah jelas bom dikasih muatan baut, paku dan besi lainnya. kalau bukan ngawur apa namanya, tolong dijelaskan. Dan atas nama islam serta sesamanya lho bukan yang lain. Entah orang islam yang ikut-ikutan atau yang tokoh mereka jijik melihat selain berkerudung dan kafir. Mengapa ?. Mungkin pernyataan ini sedikit menyinggung para dajjal padang pasir ini tetapi inilah kasunyatannya.

    Aksi-aksi mereka sangatlah biadab menurut korban tetapi mereka berdalih pihak lain yang biadab karena membantai kaum islam katanya entah di mana, kalaupun itu terjadi diluar Indonesia ataupun didalam Indonesia, tapi teror maut ini disebarkan atas nama jihad dijalan Alloh katanya justru di wilayah Nusantara yang nota bene punya budaya ketimuran bukan kekerasan. Pada tahun 1998 orang cina yang nota bene adalah keturunan asli bumi Nusantara di bantai dan dilecehkan yang perempuannya karena dianggap kafir, tapi diperkosa (peristiwa 1998), mereka diteror dan untuk menyelamatkan diri banyak dari mereka memeluk ajaran dari arab yang terkenal pernah mengalami jaman jahilliyah ini, tetapi semenjak masuk ke Nusantara abad 15 orang jawa menyaring ajaran ini dengan sebaik-baiknya. Karena ketakutan !. Masuknyapun ke bumi Nusantara juga dengan kekerasan dan peperangan. Orang-orang Majapahit juga pernah dibantai. Bukti kasunyatannya, yang tidak memeluk islam dicap kafir dan halal darahnya ditumpahkan. Pada tahun 2000 aksi pengeboman gereja, dan itupun si pelaku bisa meloloskan diri karena dapat lindungan islam. Apalagi pada tahun 1965 yang terkenal dengan penumpasan anggota-anggota partai yang komunis tetapi kenyataan di lapangan biarpun bukan anggota partai komunis, seluruh keluarganya di cap kafir dan di bantai sampai bayi-bayipun ikut di bantai dengan sadis (tetapi maklum jaman itu belum ada tehknologi canggih,jadi didiamkan tidak pernah di publikasikan). Mundur lagi jaman DI/TII, mereka ingin mendirikan negara islam dan dengan ajaran padang pasir ini mereka berkeyakinan untuk berperang dengan ketololannya (jahilliyah).

    Demikian juga waktu terjadi pada masa Majapahit 500 tahunan yang lalu. Para saudagar gujarat arab dan timur tengah ini sudah masuk ke bumi Nusantara pada masa kerajaan Majapahit, mereka datang awalnya memang berdagang. Karena melihat kawula pada waktu itu kempel-kempel hingga mereka ingin menguasai bumi Nusantara yang subur soalnya di sana memang pasir tok !, dengan aksi yang sama seperti sekarang, cuma dulu berbentuk mengatasnamakan para wali atau sunan dan menyebarkan ajaran arab ini. Mereka berperang dan membantai kawula Majapahit sampai akhirnya berlari ke Bali sebagian besar di Jawa dan Nusantara untuk selamat mereka memeluk ajaran islam ini. Bukti kenapa banyak Candi dan patung hilang, rusak dan krowak ?. Ada yang bisa menjawab !. Karena memang orang Nusantara itu lugu dan polos. Ajaran ini di praktekan dengan lemah lembut dan berbudaya, karena orang Indonesia atau Indo-Cina memang sangat berbudaya dan berbudi pekerti yang tinggi. Inilah kebanggaan Nusantara. Tetapi para dajjal padang pasir cuma meniru seperti Umar bin khotob di kenal dengan singa padang pasir. Kalau Umar bin Khotob jelas visi dan misinya. Bangsa kita sejak jaman Majapahit sangat memakai aturan dan tata kerama yang tinggi. Semenjak ajaran arab jahilliyah memaksa berkembang, dan inilah yang terjadi mereka meneror dulu dengan pedang sekarang dengan bom. Tetapi yang tidak melakukan kekerasan dan tidak mengintimidasi ya jangan sewot. Ini sejarah !. Dulu sebenarnya sudah pernah di ungkap pada masa para Mpu Majapahit, tetapi hasil ungkapan ini serta merta dibakar dan dilarang. Contoh kitab-kitab atau lontar-lontar yang sekarang lestari di Bali adalah sebagian kecil yang bisa diselamatkan. Jaman ORBA orang Cina dilarang sekolah dan mempelajari aksara Cina dan aksara jawa. Ejaannyapun diubah supaya artinya juga diubah. Kenapa dilarang, ada yang bisa menjawab pertanyaan ini?. Tetapi yang harus dipelajari adalah aksara arab. Ini kasunyatan. Menganggap bahasa selain bahasa arab adalah kuno, bahasa Jawa, Sunda, Batak dan lainnya itu bahasa kafir waktu melaksanakan adat dan budaya yang asli tidak import. Harus memakai bahasa arab. Keratonpun di Jawa juga sudah arab. Itulah kemenangan Arab di bumi Nusantara yang Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang beragam budaya serta adat istiadatnya menjadi seragam yakni ajaran arab. Ini juga jasa perjuangan-perjuangan para jihadin, mujahid seperti nordin dajjal ini. Ini real, nyata apalagi dahulu belum banyak yang mengekspos. Mungkin pasti ada yang bantah. jelas islam baik tapi masuknya dengan bantuan para dajjal, meneror seperti sekarang. Pikiren mumpung durung edan. Angkat topi dan udeng untuk para dajjal yang sudah mempelopori masuknya ajaran ini di Bumi Nusantara. Yang hebat itu sebenarnya bukan ajarannya tapi kawula Nusantara yang berbudi luhur yang hebat. Ajaran Siwa Buda Majapahit sudah hebat sampai detik ini bisa mempersatukan Nusantara akhirnya sejarahnya diputar-balikkan oleh pejuang-pejuang dajjal ini, Ajaran Majapahit sebagian kecil lestarinya di Bali hingga di kenal dunia dengan persatuannya bukan karena se tapi antar umat dan kaum. Boleh mempermasalahkan tulisan ini, tapi lihatlah kasunyatan yang terjadi mumpung belum picek atau micek.

    Ba`asyirKlik gambar samping jika ingin tahu orang ini dan koment yang masuk. Seperti pernyataan Bapak ustadz Ba`asyir Al-muhkaromah yang terhormat dan dihormati seantero jagad raya di dunia dan akhirot mengatakan pelaku bom bunuh diri ini adalah mujahid atau mati sangit atau mati sahid atau apalah bahasanya yang jelas sudah bikin keresahan masyarakat. Dan bukan hanya beliau saja yang mengunkap hal ini. Pentolan-pentolan J.I yang insaf katanya juga mengatakan hal yang sama. Apakah dengan membikin keresahan dan kerusakan dengan dalih dan dalil apapun alasannya menurut mereka adalah sahid termasuk bunuh diri mengajak-ajak yang lainnya yang sebagian besar tidak mau mati bersama mereka. Kalau ya… mungkin sudah kumpul di lapangan mati bersama para dajjal teroris ini. Silahkan keluarkan fatwa yang biasa berwenang katanya untuk jihad bunuh diri dengan bom hasilkan surga mbahe sangkil.

    Dan untuk Ahkmad Jihad di sadengan. Mudah-mudahan cuma nama jihad saja tapi hatimu jowo tenan dan gak ada hubungannya dengan teroris. Wong jowo sekarang senang pakai nama arab. Entah… Hak asasi.

    Pura Majapahit Trowulan pun pernah mengalami teror dajjal juga tapi bernama jawa mengatasnamakan Imam yakni Imam Karyono bisa diinterogasi kog orangnya masih ada, takmir mushola cempa di Trowulan. Tapi kasunyatannya mengancam, meneror bahkan mengintimidasi. Bahkan Puri atau Keraton Ratu Bathara Hyang Wilatikta Brahmaraja XI yang didalam “Griyanya”ada pura atau stana leluhur Majapahitpun mau di bom tapi yang bawa bom (menyuruh anak buahnya, dajjal juga punya anak buah kayak Nordin yang ingin ngetop, Buat Nordin dan sekutunya para dajjal, penulis sudah mencemarkan nama baikmu silahkan laporkan ke pihak berwajib untuk memproses hukumnya ya… tak tunggu dan bayangkan seandainya keluargamu yang jadi korban, tapi mana peduli para dajjal ini, dan karmanya keluarga para bomber ini dipanggil polisi ditahan sebentar sudah sewot, padahal bagaimana sedih rasanya kehilangan keluarga yang meninggal dengan tidak tahu permasalahannya tiba-tiba bummmm…masih untung mati, yang kira-kira mati segan hidup cacat bagaimana ?. pikir ya din…din atau siapalah dalangnya. Tapi juga karena nordin mudah bisa bikin keluarga dengan mengawini perempuan seperti dianggap ayam apa perempuan bangsa ini (tapi kembali hak asasi), kawin sana kawin lagi dengan meng-kempeli dulu orang-orang yang sudah kempel…..), selanjutnya kembali anak buah Imam Karyono ini di sambar petir disiang bolong dan tewas. Sedang bomnya diledakan tim Gegana ditengah sawah dibelakang Pura dan Keraton Majapahit Trowulan utuh tanpa secuilpun. Itulah bukti kehebatan Para leluhur Nusantara. Tapi yang kempel itu kan kawulanya hingga mudah diarabisasi. Sebenarnya mereka para kawula Majapahit tidak takut sama dajjal arab penyebar ajaran padang pasir. Mereka ketakutan dengan dajjal yang yang menyusup dan berwajah jawa sama persis tetapi sungguh sangat bengis masih mending orang Arab asli masih ada pemikiran yang sehat, La ini sama-sama orang jawa mudah sekali men-cap kafir dan sesat bila tidak mengikuti menyembah dan bersujud dipadang pasir daripada bersujud di Tanah Air yang subur makmur gemah ripah loh jinawi kalau mau menyuguh dan mempersembahkan untuk Tanah Air dengan acara-acara adat. Adapun ada yang melaksanakan tapi sudah berbahasa arab. Anehkan !. (Sudah berabisasi, karena Nabenya orang arab tapi itu kan hak masing-masing). Jadi tidak ada kebanggaan lagi yang asli dari bumi Nusantara. Adapun Majapahit yang ajarannya berbakti dengan orang tua dan leluhur sebelum ke Tuhan yang menciptakan alam dianggap dongeng dan mitos karena bukti-buktinya dibakar pada masa Demak dibantu Wali atau sunan bersama santri-santri yang notabene kawula asli yang hebat-hebat. Yang tidak menyebut nama Alloh dianggap kafir. Padahal Tuhan itu disebut oleh kaum atau umat atau orang dengan sebutan bermacam-macam ada yang menyebut Thian, Sang Hyang Widhi, Murbeng Dumadi, Allah, Alloh, atau banyak sebutannya dalam islam saja 99 nama. Dan itu terlalu suci. Tapi jaman Dajjal, mudah sekali mengucapkannya bahkan sambil membunuh apapun dalihnya atas nama Alloh termasuk bunuh diri hasilnya surga,”itu kan tergantung niat katanya”!. (Kuempel-kuempel, jamane jaman edan ora melu edan oara keduman dadine ngedwan ben gampang)

    Ungkapan leluhur langgar bubrah mesjit korat-karit sudah terbukti baik dikoran ataupun televisi baru-baru ini di beritakan terjadi pembongkaran masjid dengan paksa dan banyak memprotes tapi kalau Candi yang aset Budaya Nusantara bukti peninggalan leluhur rusak ataupun dirusak mereka bilang Alhamdulillah. Ini bukti juga simbol, Ibrahim yang tewas di Temanggung adalah nama leluhur kaum Arab, Leluhur Muhammad juga leluhur dari kaum Quraisy Islam dan Yahudi, tetapi sampai sekarang masih saja bersengketa mengajak-ngajak pula yang lain tidak tahu apa-apa. Ini simbol nama Ibrahim di pakai wong jowo dan tewas di tembak mati atau ini pekerjaan orang bersama dajjal yang ingin ngetop disejarah, karena pada dasarnya mereka ingin ngetop sebagai pahlawan perang membela entah apa. Mboh piye-piye !. Aku ora eruh pikiren dewe mumpung urung edan !. Untuk itu Pura Ibu Majapahit Bali demi Nusantara akan menetralisir dengan Upacara untuk menyeimbangkan Rwa-bineda melaksanakan acara odalan kebetulan pas dengan Buda Kliwon Gumbreg tanggal 9 bulan 09 tahun 2009 jam 9:09 WITA tanpa direncana otak atik gathuk. Itulah Majapahit yang masih ada kegaibannya. Orang jawa sebenarnya adalah orang hebat, tapi semenjak tertimbun pasir hanya orang arab saja yang boleh dapat gaib yang lain sesat karena kitabnya mengatakan begitu. Dan Kitab ini juga yang dipakai alasan untuk berjihad dengan mengebom tanpa melihat situasinya. Mereka dengan jelas berkoar-koar di media baik elektronik maupun koran dengan berani mengejek aparat keamanan (Bayangkara Negara) dan yang kempel-kempel diantara sebagian besar mereka pinter-pinter nanging keblinger. Tapi Bayangkara ini melaksanakan tugas sesuai hukum dengan bukti secara profesional, patut diacungi jempol dikala sebagian dajjal mencibir. Sekali lagi Selamat !, ini hadiah Ulang Tahun Negeri ini yang ke 64 setelah 150 dan 350 tahun dibawah cengkaraman Arab dan Eropa serta sekutunya. Bumi Majapahit kembali menceritakan kejayaan dan persatuan supaya generasi sekarang yang hebat yang langsung kenal tuhan supaya menggali sejarah bangsa kita sendiri dan membanggakannya, seperti di Arab yang cuma punya candi kotak satu tapi mereka membanggakannya, bangsa ini masih belum sadar sampai dikasih masalah oleh yang punya candi yakni kerajaan arab membatasi datang ke negaranya karena sudah kaya. Masih ngotot mau berangkat saja dinamakan ujian dari Alloh, Ujian dengkul suwek tapi hak asasi juga, demikian juga seperti di negara Israel, Roma, India mereka saling membanggakan. Untuk kita apa yang dibanggakannya ?.Ada candi termegah dianggap dongeng. Apa yang bisa dibanggakan, coba tanya pada rumput yang bergoyang berpasir dekat kaki onta dengan padang fatamorgananya pasir. Untuk itu si penulis sadar Anda semua yang terhormat sudah ahli sejarah Arab, Israel, Vatikan, India atau manalah daripada sejarah bangsa sendiri. Hingga percuma juga ada tulisan ini. Sekali lagi penulis hanya ingin mengucapkan SELAMAT UNTUK DENSUS 88 ANTI TEROR DAN POLRI SERTA JAJARANNYA YANG LAIN serta masyarakat “Tumpas dan habiskan ajaran Jihad Dajjal ini sampai keakar-akarnya, karena dajjal itu bermata satu dan gak mau tahu yang penting dapat surgau, ini simbol). Tapi itu semua juga Hak Asasi…Sesuai judul Nila setitik merusak susu satu drum. Semua jadi sewot dengan ulah mereka. Negara dicap sarang teroris, yang mengatas namakan tokoh paling tokoh sekarang bingung menklarifikasi padahal diuntungkan. Dengan mengaku islam saja sudah selamat tidak dicap kafir maksudnya. Tapi kalau sudah kena dajjal sikat habis yang penting jihad. Blog itu biasanya berisi yang baik-baik saja tidak mau mengungkap kasunyatan dan kebenaran yang ada hanya yang paling benar karepe dewe, kebanyakan fatamorgana. Silahkan berkomentar panjang lebar bebas, tapi jangan sewot bagi yang tidak melakukan kekerasan. Ma`af tulisannya kebanyakan dan serta maklum tidak tamat sekolah karena uangnya lebih baik lancong kearab pulang di panggil pak haji dan B.Kaji dapat dicium tangannya seantero RT. Mudah-mudahan para alimulama bisa mengatasi para kaum yang jahilliyah ini.. Amin Allohuma amin kalau bisa. Insya Alloh… Yang pasti-pasti sajalah. Tinggalkan blog ini bila tak suka, untuk nordin laporkan blog ini telah mencemarkan perjuanganmua. Arab diuntungkan dengan ulahmu…Selamat berjuang sambil sembunyi di gua…di Indonesia banyak hutan, di arab sulit yang ada padang pasir. Ini hanya pengungkapan kenyataan dan yang sedang terjadi. Mengajak segenap semua untuk lebih mencintai Tanah Air dan bangsanya sebagai saudara bukan dipakai jembatan kesorga mbahe sangkil krowak itu

    BERSAMBUNG….